Fakta bahwa Perang Dunia II juga diikuti oleh para seniman menambah satu lagi kisah unik dalam perang yang mengubah dunia ini.
Para seniman yang ahli membuat benda tiruan (decoy) ini memang tidak mengangkat senjata api dan menembakannya, namun mereka bertugas untuk mengecoh pasukan musuh dengan kreasinya.
Mereka menciptakan berbagai tank tiruan menggunakan kayu tripleks agar Pasukan Sekutu mengira bahwa Nazi berperang dengan pasukan yang kuat dan lengkap. Padahal, tripleks tersebut hanya dibentuk menyerupai tank dan kemudian diberi warna menyerupai tank aslinya.
Baca juga: Setelah 76 Tahun, Seorang Miliader Temukan Kapal Induk Pada Masa PD II
Selesai dirangkai dan diberi warna, tank tiruan ini kemudian dipasang pada mobil sehingga terlihat seperti kendaraan lapis baja ketika diawasi dari udara.
Tujuan membuat berbagai tank palsu ini adalah agar Pasukan Sekutu mengira jika Nazi memiliki banyak pasukan dengan tank. Selain itu, tank palsu juga dapat digunakan sebagai pengecoh arah pergerakan tentara Nazi.
Harapannya adalah ketika pasukan tank palsu ini diserang, Pasukan Sekutu akan mengira bahwa tentara Nazi sudah tidak dilindungi lagi oleh pasukan kendaraan lapis baja tersebut. Upaya yang cerdik kala itu.
Cara ini dinilai efektif sehingga tentara Nazi mengulangi metode yang sama untuk diaplikasikan pada berbagai perlengkapan perang seperti pesawat hingga meriam.
Kayu dibalas kayu
Bukan perang bila pasukan lawan tidak membalas taktik dari sang lawan. Pasukan Sekutu pun menggunakan taktik yang sama sehingga perang besar ini menjadi semakin panas dan penuh kecurigaan.
Pada suatu kali, "perang kayu" ini menjadi semakin memanas.
Tentara Nazi menempatkan pasukan pesawat tempur kayu di garis depan perang Afrika Utara untuk mengecoh serangan udara Pasukan Sekutu. Bila serangan udara menghantam pasukan pesawat kayu ini, maka pesawat tempur asli yang disembunyikan akan aman dan mampu dengan segera melakukan serangan balik.