Nationalgeographic.co.id - Toilet pintar dengan sensor tekanan, kecerdasan buatan, dan kamera telah dirilis, yang oleh para peneliti diklaim mampu menawarkan nilai lebih untuk mengawasi kesehatan penggunanya.
Model ini adalah versi terbaru dari sebuah ide yang telah ada selama beberapa tahun: sebuah sistem yang memeriksa perubahan harian kita dalam upaya untuk menemukan munculnya penyakit.
Baca Juga: Perubahan Iklim Menjadi Alasan Perpindahan Penduduk 6.000 Tahun Silam
Pendekatan semacam itu, kata para ahli, memiliki keunggulan dibandingkan perangkat yang dapat dipakai, karena individu tersebut tidak perlu ingat untuk menggunakan alat atau sistem tertentu.
“Kami telah mengembangkan sistem pemantauan kesehatan manusia pasif yang dapat dengan mudah dimasukkan ke dalam rutinitas sehari-hari yang normal, membutuhkan minimal atau bahkan tidak ada intervensi manusia,” terang tim peneliti yang berada di belakang laporan toilet pintar tersebut.
Mereka berharap pada akhirnya jamban ini akan menjadi "klinik harian" yang membantu pencegahan dan deteksi dini masalah dari diabetes untuk infeksi saluran kemih dan penyakit radang usus.
Ditulis dalam jurnal Nature Biomedical Engineering, tim peneliti internasional mencatat bahwa upaya sebelumnya untuk membuat toilet seperti itu sangat mahal dan hanya mampu memberikan informasi yang terbatas.
Namun, sistem terbaru ini dapat dipasang ke toilet yang sudah ada dan menggabungkan serangkaian sensor juga detektor. Termasuk juga strip tes yang mendeteksi tanda kesehatan dalam urin, seperti glukosa dan sel darah merah, serta rekaman video dari aliran untuk melihat perubahan yang mungkin terkait dengan penyakit.
Selain itu, sistem ini pun memiliki kamera yang mengambil gambar dari dudukan toilet. Gambar-gambar ini kemudian diklasifikasikan menggunakan sistem pembelajaran mesin --suatu jenis kecerdasan buatan--ke dalam kategori yang berbeda untuk merepresentasikan masalah seperti sembelit atau diare.
"Ia dapat mengumpulkan informasi tambahan, seperti waktu menjatuhkan tinja pertama dan total waktu duduk, yang berpotensi dapat ditindaklanjuti oleh dokter untuk membantu mengelola sembelit dan wasir," tulis peneliti.
Mungkin yang paling menarik, tim melaporkan bahwa sistem dapat mendeteksi siapa saja yang menggunakan toilet dari pemindai sidik jari pada pegangan flush, dan “analprints” (lipatan khusus pada lapisan anus) yang ditangkap video.
Namun, tim mengatakan masih banyak yang harus dilakukan, paling tidak dalam menguji perangkat dalam studi klinis besar--sejauh ini total 21 peserta telah menguji toilet. Mereka juga menekankan perlunya mengembangkan mekanisme pembersihan diri (self cleaning) untuk menghindari kesalahan dalam tes, mengadaptasi sistem untuk toilet jongkok, dan mendesain ulang sistem analisis urin untuk wanita, karena saat ini dirancang untuk pengguna yang berdiri sambil buang air kecil. Mereka juga berharap untuk memperluas jangkauan tes untuk menyaring penggunaan narkoba, infeksi menular seksual dan susunan mikroba dalam usus.
Tetapi pertanyaan apakah sistem itu akan terbukti populer menjadi masalah yang lain. Dalam sebuah survei terhadap 300 orang di dekat Universitas Stanford yang diminta untuk menilai apa yang mereka pikirkan tentang toilet yang diusulkan, 30% mengatakan mereka merasa tidak nyaman dengan toilet itu, terutama mengutip masalah privasi, dengan sidik jari komponen yang paling tidak disukai.
Prof Tim Spector, seorang ahli mikrobioma usus dari King's College London, yang tidak terlibat dalam penelitian, menyambut baik pekerjaan tersebut, tetapi mengatakan rencana masa depan tim untuk menganalisis bahan kimia dan mikroba adalah penting.
"Kami tahu bahwa sampel tinja Anda mungkin adalah potret terbaik dari kesehatan Anda saat ini," katanya.
Spector mengatakan toilet baru itu adalah tanda hal yang akan datang, memprediksi bahwa pemantauan rutin akan menjadi hal biasa.
"Masa depan akan berupa kertas toilet ajaib yang memberi Anda hasil ini atau toilet ajaib ini yang akan memberi Anda analisis kimiawi pada dasarnya bahan kimia yang diproduksi mikroba Anda, untuk memberikan gambaran tentang kesehatan batin Anda," katanya.