Nationalgeographic.co.id - Koala yang terluka saat kebakaran hutan Australia akhirnya dipulangkan ke habitatnya. Pengasuh mereka di Koala Hospital di Port Macquarie, Australia, berhasil melepaskan setidaknya 49 koala kembali ke alam liar. Beberapa di antaranya bahkan telah dikembalikan ke pohon asli mereka setelah berbulan-bulan dirawat dan direhabilitasi.
"Ini adalah momen yang sangat emosional bagi dokter hewan, sukarelawan, dan koala itu sendiri," tulis Greater Port Macquarie dalam sebuah unggahan di Facebook pada 1 April.
“Habitat mereka kembali pulih dengan indah karena hujan sering terjadi akhir-akhir ini. Ada banyak makanan dan air untuk mereka. Perjalanan yang luar biasa!”
Baca Juga: Harimau di AS Positif COVID-19, Kasus Pertama Pada Satwa Liar
Api dengan cepat merusak hutan Australia selama musim kebakaran 2019-2020. Peristiwa ini menghancurkan lebih dari seperlima hutan di negara tersebut serta menewaskan sekitar 1 miliar hewan. Apinya cukup kuat sehingga para peneliti di Stasiun Luar Angkasa Internasional dapat melihatnya dari ruang angkasa, dengan asap yang membentuk “sirkuit penuh" di sekitar planet.
Dalam publikasinya, Gum Tips Koala Hospital menggambarkan kebakaran hutan ini sebagai "neraka di Bumi". Mereka menyatakan, itu sangat mengerikan, menakutkan, dan memilukan.
Di New South Wales saja, lebih dari 30 persen habitat koala musnah akibat kebakaran ini dan sekitar 2.000 koala mati.
Koala mendapatkan sebagian besar kebutuhan air sehari-hari mereka dengan memakan daun kayu putih. Namun, 2019 dianggap sebagai tahun terpanas dan paling kering dalam sejarah Australia.
Dan ketika kekeringan memusnahkan pohon-pohon yang memberi kehidupan, koala dipaksa turun dari pohon demi mencari air--menempatkan mereka pada risiko yang lebih tinggi untuk terlalap api.
Baca Juga: Eksploitasi Hewan Oleh Manusia Sebabkan Kita Rentan Terkena Virus
Koala yang berhasil diselamatkan dari kebakaran hutan mendapat perawatan yang ketat. Selama 24 jam pertama di rumah sakit, mereka diberikan cairan serta nutrisi yang diperlukan dan penghilang rasa sakit.
Setelah terhidrasi, hewan-hewan dianestesi dan luka bakarnya dirawat dan diperban. Mayoritas luka-luka itu bukan disebabkan oleh api langsung tetapi akibat luka bakar berseri akibat terpapar udara panas--seperti ketika kita membuka pintu oven.
Tidak semua koala yang dirawat selamat. Beberapa di antara mereka terpaksa dieutanasia akibat luka bakar yang sudah terlalu parah.