Pernah Dikira UFO, Oumuamua Kemungkinan Berasal dari Reruntuhan Planet

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Rabu, 15 April 2020 | 09:41 WIB
Ilustrasi ini menunjukkan asteroid antar bintang pertama yang diberi nama 1I / 2017 U1 (\'Oumuamua). (Lutfi Fauziah)

Nationalgeographic.co.id - Omuamua pertama kali ditemukan pada 2017 saat melintasi tata surya dan pernah dianggap sebagai UFO. Namun, setelah diketahui lebih lanjut, Oumuamua hanyalah batuan antariksa antar bintang (ISO) biasa yang asal-muasalnya masih misterius.

Sebuah penelitian terbaru memiliki teori untuk benda ini, yakni Oumuamua adalah bagian dari sebuah planet yang hancur lebur oleh bintang. Para peneliti memberi kemungkinan yang lain bahwa objek tersebut tidak mesti sebagai planet, tapi bisa jadi sebuah planetoid yang hancur, atau sebuah komet.

Apapun asal-usul bentuk pertamanya, para peneliti meyakini benda tersebut hancur lebur oleh kekuatan pasang surut dari bintang utamanya. Pecahannya tersebut kemudian terlempar keluar dari sistem bintangnya dan melewati sistem lainnya seperti Tata Surya.

"Oumuamua sama sekali tidak seperti yang lain di Tata Surya kita," terang Yun Zhang, penulis utama studi tersebut dari National Astronomical Observatories di Chinese Academy of Sciences."

Ini benar-benar objek misterius, tetapi beberapa tanda, seperti warna dan tidak adanya emisi radio, menunjukkan‘ Oumuamua menjadi objek alami."

Baca Juga: Peneliti Ungkap Fenomena Aneh di Langit Jepang yang Terjadi 1.400 Tahun Lalu

Dua sifat utama yang tidak biasa dari objek ini adalah bentuknya dan tidak memiliki koma, Kelompok ilmuwan dapat menjelaskannya dengan pemodelan canggih mereka.

"Kami menghadirkan model komprehensif untuk pertama kalinya untuk mengatasi semua bagian teka-teki yang terkait dengan objek antarbintang pertama Oumuamua berdasarkan prinsip fisik yang dipahami dengan baik," kata Zhang dilansir dari IFLScience.

Melalui simulasi komputer, para peneliti menunjukan bagaimana sebuah pecahan benda antariksa bisa melayang dengan bentuk yang menyerupai cerutu. 

Proses kehancuran objek akibat gravitasi pasang surut bintangnya yang kemudian menjadi pecahan pipih seperti Oumuamua (Zhang Yun)

Baca Juga: NASA Berencana Memasang Teleskop Radio di Sisi Terjauh Bulan

Benda raksasa tersebut jatuh pada ruang dan percepatan non-gravitasi ketika melewati bintang seperti yang komet umumnya alami ketika berhadapan dengan panas Matahari. Tapi pada Oumuamua tidak memiliki penguapan yang membentuk koma seperti yang dimiliki komet.

Menurut model yang dibuat, para peneliti memperkirakan tubuh pecahan benda raksasa yang kemudian menjadi Oumuamua menjadi panas untuk menguapkan komponen yang semestinya menguap dan tak bisa menghasilkan koma.

“Kami mengantisipasi lebih banyak objek antar bintang. Pengunjung dengan sifat yang mirip dengan Oumuamua pasti ditemukan dengan pengamatan di masa mendatang,” terang Zhang.