Setelah berbulan-bulan penuh spekulasi, para ilmuwan akhirnya mengetahui identitas asli Oumuamua, objek “alien” pertama yang berasal dari luar tata surya kita.
Batuan luar angkasa ini pertama kali diidentifikasi para astronom pada November lalu. Ia beberapa kali disebut sebagai asteroid, ragam terbaru dari objek antarbintang, bahkan kapal alien.
Namun, hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa Oumuamua sebenarnya adalah komet – meskipun ia tidak memiliki beberapa karakteristik kuncinya.
Baca juga: Blood Moon dan Ramalan Mengenai Kiamat yang Tidak Dapat Dipisahkan
“Dari model teoritis, kami menduga benda antarbintang ini adalah komet. Ini dilihat dari dasar wilayah sistem planet di mana mereka terbentuk,” kata dr. Marco Micheli dari European Space Agency.
“Namun, bagaimanapun juga, Oumuamua memang tidak terlihat seperti komet dalam gambar optik yang kami dapatkan -- ia tidak memiliki koma dan ekor. Inilah yang membuat Oumuamua diklasifikasikan sebagai asteroid,” paparnya.
Sementara asteroid terbuat dari bebatuan dan logam, bentuk komet berasal dari es, debu, serta pecahan batu, dan bergerak di luar angkasa dengan cara yang berbeda.
Oumuamua tidak memiliki ekor yang terbentuk ketika komet mencair dan melepaskan gas serta debu, sehingga sulit menentukan identitasnya. Namun, kombinasi pengamatan luar angkasa yang dilakukan dr. Micheli akhirnya berhasil mengungkapnya.
Jalur yang diambil Oumuamua di tata surya kita juga tidak seperti asteroid. Objek luar angkasa ini digerakkan oleh sesuatu selain daya tarik gravitasi matahari, planet, dan asteroid besar.
Sebaliknya, laju Oumuamua justru dijauhkan dari matahari – mengisyaratkan bahwa ia tidak dikendalikan oleh gravitasi.
“Penelitian kami menunjukkan adanya percepatan non-gravitasi yang lemah pada Oumuamua. Ini biasa dilakukan oleh komet,” kata dr. Micheli.
“Intensitas, arah, dan perilaku percepatan yang kami deteksi, semuanya mengarah pada ciri komet di tata surya kita,” tambahnya.
Source | : | Josh Gabbatiss/The Independent |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR