Masih ingat Oumuamua? Tamu asing yang sedang mampir di tata surya kita? Kisahnya belum berhenti sampai di situ, Oumuamua semakin menarik perhatian para astronom.
Karena bentuk dan karakteristiknya yang jauh berbeda dengan asteroid lainnya, astronom mulai membuka pemikiran lain mengenai obyek ini. Astronom berpikir bahwa batuan luar angkasa ini bukan sekadar batu asteroid, bisa saja Oumuamua adalah sebuah kapal luar angkasa yang datang dari sebuah peradaban maju di sisi lain alam semesta.
Bekerjasama dengan sebuah program penelitian bernama "Breakthrough Listen", para astronom akan memulai sebuah penyelidikan untuk menjawab pertanyaan mereka.
Fokus utama penelitian ini nantinya adalah apakah benar bahwa Oumuamua mentransmisikan gelombang radio. Dari keberadaan gelombang radio ini, para peneliti dapat menentukan apakah Oumumua adalah sebuah kapal luar angkasa atau hanya batuan luar angkasa.
"Semakin saya mempelajari obyek tersebut, semakin tidak biasa tampilannya, membuat saya bertanya-tanya apakah ini memang pesawat luar angkasa yang dikirim oleh peradaban asing," kata Ketua Departemen Astronomi Harvard Avi Loeb dikutip dari Science Alert, Selasa (12/12/2017) melalui Kompas.com.
(Baca juga: \'Oumuamua, Tamu Asing yang Mampir di Tata Surya Kita)
Bulan lalu, para astronom dikejutkan oleh benda langit aneh yang melintas di Tata Surya kita. Objek langit tersebut dianggap tak lazim karena bentuknya yang lonjong dan memanjang seperti cerutu. Selama ini, para astronom belum pernah melihat benda langit semacam itu di Tata Surya kita.
Objek langit itu pertama kali terlihat oleh teleskop Pan-STARRS 1 di Hawai\'i tanggal 19 Oktober 2017. Saat itu, teleskop menangkap titik cahaya lemah yang bergerak di langit.
Awalnya, titik cahaya tersebut tampak seperti asteroid kecil biasa, namun pengamatan lebih lanjut selama beberapa hari berikutnya memungkinkan orbitnya dihitung dengan akurat. Perhitungan orbit menunjukkan tanpa keraguan bahwa objek ini tidak berasal dari dalam Tata Surya, tapi datang dari ruang antar bintang.
"Oumuamua pertama kali dianggap sebagai komet, tapi kemudian klasifikasi tersebut dicabut karena tidak menunjukkan tanda-tanda layaknya komet," ujar Loeb.
Meski akhirnya masuk dalam klasifikasi asteroid, nyatanya masih banyak astronom yang dibuat bingung. Sebagai contoh, bentuk Oumuamua memanjang bukan lebar, sementara kebanyakan asteroid berbentuk bulat.
Dinamika pengamatan inilah yang kemudian membuat para astronom menaruh curiga pada identitas asli Oumuamua.
Riset terhadap Omuamua sendiri sudah dimulai pada Rabu (13/12/2017) dengan mendengarkan obyek tersebut menggunakan teleskop Green Bank.
Teleskop akan memantau asteroid selama 10 jam di empat pita frekunesi radio dengan harapan para astronom bisa mendengarkan sinyal radio yang dipancarkan dari benda antar bintang tersebut.
Berbeda pendapat
Penulis | : | |
Editor | : | dian prawitasari |
KOMENTAR