Secara teknologi, e-bomb sedikitnya tersusun dari dua komponen vital. Pertama, silinder metal (disebut pula armature) berbalut koil atau strator winding yang akan berfungsi sebagai pembangkit gelombang elektromagnet. Laiknya penghimpun listrik, strator winding tentu dilengkapi pula sederet kapasitor penyimpan listrik.
Komponen kedua adalah bahan peledak daya tinggi sebagai penyembur gelombang elektromagnet.
Seperti bom pada umumnya, pemantik utama dalam e-bomb adalah sikring mekanik. Ketika dikenakan arus berlebih, komponen krusial ini akan putus dan meledakkan bahan peledak yang tersimpan dalam silinder.
Namun, sebelum semua itu terjadi, koil pada armture sudah lebih dulu dilimpahi arus listrik. Foton-foton dari medan listrik inilah yang akan disembur dan membungkan peralatan listrik di wilayah sasaran ketika armture tersebut diledakkan.
Baca juga: Viral Video Penyelam Berenang di "Lautan Plastik" Bali, Ini Penjelasan Ahli
Khusus untuk peralatan militer, gelombang kejut e-bomb akan membungkam sistem kendali kendaraan, pelacak target persenjataan, komunikasi, navigasi, sensor penentu jarak, dan lainnya.
Artikel ini sudah pernah tayang pada Intisari-online. Baca artikel sumber.