'Kamera Paus' Tunjukan Perilaku Paus Bungkuk Betina Menyusui Anaknya

By Aditya Driantama H, Kamis, 23 April 2020 | 11:57 WIB
Paus bungkuk (Humpback Whale). Photograph courtesy Dr. Louis M. Herman/NOAA (Gloria Samantha)

Nationalgeographic.co.id - Dari gajah hingga kelelawar, kanguru hingga singa laut, mamalia merupakan kelompok hewan yang beragam. Persamaan mereka adalah kemampuan untuk menghasilkan susu, yang digunakan betina untuk merawat anak-anak mereka. 

Tidak mengherankan, mengamati perilaku ini pada mamalia yang tinggal di laut jauh lebih sulit daripada yang ada di darat. Namun, para peneliti dari University of Hawai'i di Program Penelitian Mamalia Laut (MMRP) Mānoa telah menangkap beberapa rekaman luar biasa dari paus bungkuk yang merawat anak mereka.

Baca Juga: Terancam, Megafauna Laut Benar-benar Bisa Punah Pada Seabad Mendatang

Setiap musim dingin, sekitar 10.000 ekor paus bungkuk melakukan perjalanan sepanjang 4.800 kilometer dari tempat makan mereka di Alaska ke perairan hangat yang relatif terlindungi di Hawaii untuk berkembang biak.

Untuk mendokumentasikan perilaku spesies tersebut dengan baik, MMRP bekerja sama dengan Lab Goldbogen di Stasiun Kelautan Hopkins, Stanford University dan Lab Friedlander di University of California, Santa Cruz, untuk melacak anak paus bungkuk pada awal tahun ini.

 

Di lepas pantai Hawaii di tempat pengembangbiakan di Maui, mereka menyebarkan label cangkir hisap non-invasif ke tujuh anak paus bungkuk. Dengan perekam akustik, sensor kedalaman, dan akselerometer, label ini memberikan data yang menguntungkan bagi tim mengenai pergerakan dan pola pernapasan paus yang diamati. Tapi bagian yang paling menarik adalah kamera bawaannya.

Dengan memberi penglihatan pandangan mata paus, "kamera paus" menangkap momen ketika paus bayi mengambil susu dari kelenjar induk mereka. Meskipun rekaman hanya mencakup antara 5 sampai 20 jam data per satu paus bungkuk, bayi paus akan terus menyusui hampir sepanjang tahun pertama kehidupan mereka. Secara umum, video ini akan membantu tim untuk mengukur perilaku keperawatan paus bungkuk betina.

Dilansir dari website resmi University of Hawai’i, Lars Bejder, Direktur MMRP, berkata bahwa tim benar-benar dapat melihat apa yang dilihat, ditemui, dan dialami oleh mamalia ini.

"Ini adalah rekaman yang sangat unik dan langka yang kami peroleh, yang memungkinkan kami untuk mengukur perilaku keperawatan dan menyusui yang sangat penting," tambah Lars.

Selain menyebarkan kamera paus, tim menggunakan drone untuk mengumpulkan lebih banyak data tentang panjang, kondisi tubuh, dan kesehatan anak paus bungkuk, yang ketika dewasa sepenuhnya dapat memiliki berat hingga 36 metrik ton dan berukuran antara 14,6 sampai 19,1 meter.

Paus bungkuk betina dengan anaknya yang dipasangi label kamera. ()