Studi: Buaya Laut Purba Memiliki Evolusi yang Sama dengan Paus

By Daniel Kurniawan, Jumat, 24 April 2020 | 12:05 WIB
Rekonstruksi kehidupan buaya laut periode Jurassic Cricosaurus. ()

Nationalgeographic.co.id - Sebuah penelitian mengungkapkan garis keturunan pada kerabat buaya zaman prasejarah--predator ganas yang juga perenang andal. Modifikasi evolusi pada dinosaurus laut ini ternyata juga terdapat pada paus. Namun, buaya melakukannya lebih dini, sekitar 100 juta tahun sebelum paus.

Penelitian tersebut merinci perubahan dalam sistem vestibular telinga bagian dalam-- yang bertanggung jawab atas keseimbangan buaya laut yang disebut thalattosuchians. Perenang andal ini muncul pada periode Jurassic sekitar 182 juta tahun lalu dan punah pada Periode Cretaceous sekitar 125 juta tahun lalu.

Seperti paus, thalattosuchian mengalami perubahan besar pada kerangkanya ketika mereka berevolusi dari rupa sang nenek moyang yang tinggal di darat. Meliputi perubahan anggota badan menjadi sirip, merampingkan tubuh dan mengembangkan ekor yang membantunya agar berenang lebih kuat.

 Baca Juga: Studi: Kumbang Daun Berpotensi Lidungi Jutaan Orang Dari Hay Fever

Mereka juga mengubah sistem sensor, sebagaimana dibuktikan oleh perubahan telinga bagian dalam yang terungkap dalam pindai CAT tengkorak fosil thalattosuchian. Tiga saluran melingkar di telinga bagian dalam menjadi jauh lebih gemuk, tapi juga lebih kecil dibandingkan dengan yang ada di kerabat terestrial mereka.

Paus, yang pertama kali muncul sekitar 50 juta tahun yang lalu, memiliki anatomi telinga bagian dalam serupa, yang berevolusi secara independen dari thalattosuchian.

"Perubahan dalam bentuk kanal lebih cocok untuk kehidupan di lautan. Hewan membutuhkan keseimbangan yang sangat sensitif untuk mengatasi gravitasi dan lanskap kompleks," papar Julia Schwab, mahasiswa doktoral geosains University of Edinburgh dan penulis utama studi yang diterbitkan dalam jurnal Proceeding of National Academy of Sciences.

Kesamaan telinga bagian dalam paus dan thalattosuchian adalah contoh dari fenomena yang disebut evolusi konvergen di mana organisme yang berbeda secara independen berevolusi serupa--seperti sayap burung, kelelawar dan reptil terbang yang punah yang disebut pterosaurus--untuk beradaptasi dengan lingkungan yang sama.

Rekonstruksi kesamaan telinga bagian dalam yang dimaksud dalam penelitian. ()

Thalattosuchian bisa mencapai panjang sekitar 33 kaki (10 meter). Beberapa Teleosaurus dan Machimosaurus yang memakan ikan di semi-akuatik, masih terlihat seperti buaya. Lainnya seperti Metriorhynchus dan Plesiosuchus sepenuhnya menyesuaikan untuk laut lepas, berburu ikan serta sepupu cumi-cumi dan bahkan reptil laut lainnya.

Baca Juga: 'Kamera Paus' Tunjukan Perilaku Paus Bungkuk Betina Menyusui Anaknya

Mereka tinggal bersama reptil laut lainnya, beberapa bahkan lebih besar. Studi sebelumnya menunjukkan beberapa kelompok reptil laut lainnya memiliki adaptasi telinga bagian dalam yang serupa.