Studi Ungkap Seberapa Banyak Kalori yang Terbakar Saat Salat 5 Waktu

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Senin, 4 Mei 2020 | 09:25 WIB
Sholat Jumat di luar masjid Omar Binu Katab, sementara penyebaran COVID-19 berlanjut di distrik Hodan, Mogadishu, Somalia. (Feisal Omar)

Nationalgeographic.co.id - Salat merupakan ibadah yang wajib dilakukan sebanyak 5 kali sehari oleh umat muslim. Tahukah Anda bahwa ternyata beribadah salat ternyata dapat membantu membakar kalori?

Sebuah penelitian di tahun 2007, oleh Jasem Ramadan dari University of Kuwait, mengatakan bahwa salat yang diawali dengan berdiri sambil menyilangkan tangan di badan hingga posisi duduk (tahiyat) memiliki efek positif pada fungsi metabolisme tubuh.

"Salat telah dilakukan selama ribuan tahun dan tidak ada yang menganggapnya sebagai latihan fisik,” terang Ramadan, dilansir dari hasil dialog dengan Jolie Bookspan di Healthline.

Baca Juga: Tujuh Kuliner Khas Korea yang Bisa Dijadikan Menu Berbuka Puasa

Ia menganalisis adanya energi yang dikeluarkan dari salat dua dan empat rakaat pada  32 orang. Hasilnya pada orang dengan berat 80 kg mengeluarkan energi salat hariannya sekitar 80 kalori sehari, dan dianggap sebagai aktivitas fisik yang meningkatkan kebugaran harian.

Gerakan salat mengharuskan umat muslim untuk berdiri, membungkuk, sujud, duduk, kemudian kembali dalam posisi berdiri. Bayangkan jika rutinitas tersebut dilakukan setiap hari dalam waktu puluhan tahun. 

“Gerakan yoga yang asli juga seperti ini. Melenturkan tubuh ke arah atas, membungkuk, bersujud, berdiri lagi, begitu seterusnya,” tambah Ramadan.

Dibandingkan dengan di Barat, Ramadan mengatakan bahwa orang tua di negaranya tidak rentan mengalami radang sendi lutut dan pinggul dalam, dan dapat dengan mudah bangkit dari lantai hingga usia mereka tua.

Baca Juga: Bagaimana Virus Corona Mengubah Budaya Ramadan Umat Muslim Dunia?

Sebuah studi lain dilakukan oleh para peneliti di Binghamton University, New York. Penelitian tersebut membuktikan bahwa gerakan salat bisa meredakan nyeri punggung.

Penelitian yang dilakukan pada 2017 tersebut membuktikan bahwa gerakan fisik dalam ritual salat bisa mengurangi sakit punggung bagian bawah, jika dilakukan secara rutin dan benar.