Kebingungan, Kejang, dan Stroke: COVID-19 Juga Memengaruhi Otak

By Gita Laras Widyaningrum, Senin, 4 Mei 2020 | 14:03 WIB
Ilustrasi bakteri di otak manusia. (kirstypargeter/iStockphoto)

Kedua, dengan infeksi langsung ke otak, atau yang disebut ensefalitis virus.

Baca Juga: Melepaskan Hewan ke Arktika Bisa Bantu Melawan Perubahan Iklim?

Bagaimana itu bisa terjadi?

Otak dilindungi oleh sesuatu yang disebut “penghalang darah—otak”. Ia mampu menghalangi zat asing yang masuk, tetapi juga dapat diterobos pada waktu tertentu. Belakangan ini, kehilangan penciuman menjadi gejala umum dari virus corona. Beberapa orang pun berpendapat bahwa hidung mungkin menjadi jalan bagi virus untuk menuju ke otak.

Hipotesis tersebut belum terbukti, karena banyak pasien yang mengalami kehilangan penciuman ternyata tidak memiliki gejala saraf yang parah.

Pada kasus novel coronavirus, para dokter percaya, dampak neurologis ini cenderung berasal dari respons imun yang terlalu aktif, dibanding karena invasi ke otak. Untuk membutikannya, virus harus dideteksi dalam cairan serebrospinal dan perlu studi lebih lanjut.