Baca Juga: Kompetisi Foto vivo V19 Perfect Night Perfect You Berakhir, Berikut Pemenangnya
Kamera dari vivo V19 memang memumpuni untuk pencahayaan yang minim. Apalagi telepon pintar ini menyajikan fitur white balance pada kamera sehingga tone warna bisa di atur secara manual.
Selain itu, fitur lain dari kamera vivo V19 adalah hasil foto RAW. Fitur ini mirip dengan apa yang ada di kamera DSLR yakni hasil potret tanpa kompresi, jadi lebih mudah di edit.
"Kalau mau data lebih besar agar bisa di edit secara detail pakai kami menyarankan pakai RAW. Kalau ingin ambil foto super cahaya rendah dengan night mode. Selain itu, di vivo V19 kita punya multi frame noise reducion, yang mengagubkan frame dalam satu gambar dengan noise. Ini sangat cocok untuk fotografer yang memotret pada kondisi rendah cahaya," ucap Fachry menjawab pertanyaan pemenang ke dua kontes ini, Ikhsan Effendi.
Memotret menggunakan telepon pintar pada mode auto membantu menyederhanakan permainan cahaya menurut Didi. Karena dalam beberapa situasi, mode manual atau pro harus berurusan dengan kecepatan waktu. Sehingga bisa mengatur hasil foto yang kita inginkan tanpa beradaptasi dengan keadaan.
Tantangan perkembangan zaman membuat publik bertanya, apakan telepon pintar nantinya dapat menggantikan teknologi kamera DSLR di masa depan? Fachry pun menjawab dengan etis.
"Ya, telepon pintar juga bisa mengejar sektor teknologi fotografi. Namun jika menggantian atau tidaknya, itu adalah hal yang belum bisa dijawab. Karena ada hal-hal yang mewarnai duinia fotografi," tutup Fachry.
Sebagai epilog, Mahandis Yoanata bertutur bahwa masa karantina saat PSBB bisa dimaknai dengan merangkai dan mempelajari adegan cerita dari sebuah foto. "Tak hanya sekedar motret tanpa makna, kita bisa menampilkan foto secara dramatis. melalui teknologi telepon genggam terkini kita bisa menjadikan momen berharga untuk berbagai cerita."