Kehidupan Anak-anak Kerajaan yang Diabadikan dalam Potret Kuno

By Gita Laras Widyaningrum, Kamis, 14 Mei 2020 | 10:44 WIB
Keluarga Kerajaan Inggris saat pembaptisan Pangeran Louis. (Matt Holyoak/Camera Press/EPA)

Nationalgeographic.co.id - Bagi para penerus yang lahir dalam dunia politik dan penuh kemewahan, tanggung jawab kerajaan terkadang bertentangan dengan keceriaan masa kanak-kanak mereka. Sebagai contoh, pada pertengahan abad ke-19, Putri Inggris Victoria, bertunangan dengan Pangeran Frederick William dari Prusia karena alasan geo-politik. 

Saat ini, kehidupan anak-anak kerajaan lebih otonom dan sesuai keinginan pribadi. Namun, tugas resmi tetap menunggu sang raja masa depan.

Baca Juga: Awal Perjalanan Benteng Kedungcowek Menjadi Pusaka Kota Surabaya

Selain Kerajaan Inggris yang tersohor, melalui potret-potret kuno ini, Anda dapat melihat sekilas putra dan putri kerajaan–mulai dari penampilan sehari-hari, foto keluarga, hingga urusan kebangsawanan.

Seorang Pangeran Siam mengenakan pakaian penuh permata dan topi baja yang mengikuti model chadok, hiasan kepala yang biasa dikenakan penari tradisional Thailand. (Eliza R. Scidmore/Nat Geo Image Collection)

Ratu Elizabeth II saat berusia delapan tahun, menyapa seorang penjaga di Arena Rushmoor. Kini berusia 93 tahun, Ratu Elizabeth II menjadi pemimpin terlama dalam sejarah Kerajaan Inggris. (Universal History Archive, UIG/Getty)

Putri Victoria (kiri) dan Putri Alice (kanan), anak-anak Ratu Victoria dan Pangeran Albert dari Inggris, berpose untuk sebuah foto. Victoria bertunangan dengan Pangeran Frederick William, pewaris tahta Prusia, pada usia empat belas. (The Royal Photographic Society Collection/)

Ratu Nyorophu berdiri bersama dua anaknya di Pulau Nyorophu, di Provinsi Yunnan, Tiongkok. Danau Yongning, yang mengelilingi pulau tersebut, menjadi biara tempat para pemimpin spiritual Buddha Tibet tinggal. (Joseph F. Rock/Nat Geo Image Collection)

Syah Iran, Mohammad Reza Pahlavi dan putranya saat bermain ski di selatan Teheran pada 1963. Mohammad Reza meninggalkan takhtanya 16 tahun kemudian, satu bulan sebelum Revolusi Iran. Ia merupakan raja terakhir dari Iran dan putranya tidak pernah mendapatkan kembali takhta. (Keystone-France, Gamma-Keystone/Getty)

Salote Tupou III, ratu pemerintahan pertama Tonga, memimpin kepulauan tersebut sampai kematiannya pada tahun 1965. (Archive PL, Alamy)

Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej, bersama istrinya Putri Sirikit, dan anak perempuannya yang baru lahir Nabol, di Lausanne, Swiss pada 1951. Pasangan itu bertemu di Paris sementara saat Putri Sirikit sedang sekolah di sana. (Ullstein Bild, Getty)

Putri Mongolia mengenakan gaun istana lengkap, termasuk hiasan kepala tradisional. (Adam Warwick/Nat Geo Image Collection)