Dianggap Tak Nyaman, Warga AS Tolak Gunakan Masker Saat Pandemi Flu Spanyol

By Gita Laras Widyaningrum, Senin, 18 Mei 2020 | 18:19 WIB
Kebijakan penggunaan masker pada pandemi flu Spanyol 1918. (Bettman Archive/Getty Images via History.com)

Pada Oktober 1918, Seattle Daily Times menulis headline “Influenza Veils Set New Fashion: Seattle Women Wearing Fine Mesh With Chiffon Border to Ward Off Malady”.

Masker “modis” tersebut terbuat dari bahan yang meragukan dan mungkin kurang ampuh, walaupun masker dari kasa pun menimbulkan perdebatan apakah itu cukup untuk menangkal virus.

Komisioner kesehatan Detroit, J.W. Inches mengatakan bahwa masker kasa terlalu ‘bolong’ untuk mencegah penyebaran flu di kalangan masyarakat. Masker juga lebih efektif jika digunakan dengan benar, tapi yang terjadi justru sebaliknya. Di Phoenix, beberapa orang melubangi masker mereka untuk merokok—tentu saja ini mengurangi efektivitasnya.

Penegakan hukuman

Beberapa orang tidak mengenakan masker karena mereka merasa kurang nyaman. “Pada saat itu, orang-orang mengatakan bahwa memakai masker sangat panas dan pengap,” ungkap Nancy Bristow, ketua departemen sejarah di University of Puget Sound dan pengarang buku American Pandemic: The Lost Worlds of the 1918 Influenza Epidemic.

“Beberapa orang juga mengatakan bahwa mereka menentangnya karena menganggap masker menciptakan ketakutan di depan umum. Dengan tidak memakai masker, mereka berharap bisa membuat publik lebih tenang. Namun, menurut saya itu hanyalah alasan,” tambahnya.

Para pebisnis takut pelangggan akan berbelanja lebih sedikit jika mereka mengenakan masker. Juga ada yang mengklaim bahwa peraturan mengenakan masker merupakan pelanggaran terhadap kebebasan sipil.

Baca Juga: Minum Urine Hingga Darah Penyu, Ini 5 Kisah Bertahan Hidup Paling Ekstrem

Beberapa kota pun akhirnya bertindak tegas terkait kebijakan ini. Hukuman seperti denda, penjara, dan pencantuman nama pelanggar di surat kabar, ditetapkan. Dan dalam sebuah insiden mengerikan di San Francisco, seorang petugas khusus  dewan kesehatan menembak pria yang menolak memakai masker, serta dua orang yang melihatnya.

Di sisi lain, terjadi ketidakadilan dalam penerapan hukuman tersebut. Para pejabat San Fransisco yang terlihat tidak memakai masker hanya membayar denda. Mereka tidak dipenjara, apalagi ditembak.