Follow akun positif
Ketika sudah tahu mana akun yang membuat bahagia, selanjutnya kita pasti akan mencari konten serupa. Bagi beberapa orang, akun meme atau yang sesuai hobi seperti travelling dan seni bisa memberikan kebahagiaan.
Ingatkan pada diri sendiri bahwa apa yang ditampilkan belum tentu sesuai dengan kenyataan
Tentu kita tahu bahwa Instagram merupakan “penyaringan” dari versi nyatanya. Namun, tetap saja sulit menjaga pemikiran ini ketika scrolling Instagram.
Dalam studinya, Weinstein menemukan fakta bahwa tingkah laku kita saat bermain Instagram mempengaruhi hasil akhirnya. Mereka yang menyadari bahwa foto-foto di Instagram tidak semudah yang terlihat, cenderung memiliki emosi yang lebih positif setelah melihatnya, dibanding remaja yang membandingkan dirinya dengan orang lain.
Baca Juga: Survei Ungkap Hampir Semua Karyawan Masuk Kerja Meski Sedang Sakit
Posting, like dan komentar lebih sering
Kita lebih sering menghabiskan waktu di media sosial hanya dengan menatapnya dibanding membuat konten sendiri. Sebuah studi menunjukkan bahwa pengguna pasif cenderung lebih sering melakukan perbandingan sosial dan merasa iri, daripada pengguna aktif yang sering menciptakan keterhubungan melalui posting-nya.
“Melihat foto orang lain di Instagram hanya membuat kita merasa hidup mereka lebih baik. Untuk menghindarinya, terhubunglah dengan mereka: share foto sendiri. Atau like dan komentari postingan mereka,” kata Philippe Verduyn, pemimpin penelitian tersebut dan asisten profesor psikologi di Maastricht University.
Tanya “mengapa”
Kadang kita terlalu lama menghabiskan waktu di Instagram. Menurut Oscar Ybarra, profesor psikologi di University of Michigan, penting untuk menganalisis pentingnya alasan mengapa kita sering membuka Instagram.
“Orang-orang perlu bertanya kembali alasan mereka menggunakan Instagram. Tanyakan 'mengapa' berkali-kali ke diri sendiri. Dengan begitu, kita jadi lebih sadar saat membuka media sosial tersebut,” paparnya.