Penemuan-Penemuan Peradaban Sumeria Kuno yang Mengubah Dunia

By Fikri Muhammad, Selasa, 9 Juni 2020 | 16:52 WIB
Swisshipo ()

Nationalgeographic.co.id - Bangsa Sumeria kuno berkembang ribuan tahun lalu diantara sungai Tigris dan Efrat, wilayah yang sekarang disebut Irak Selatan. Sejarawan Samuel Noah Kramer, menyebutkan bahwa Sumerua kuno membangun peradaban dengan teknologi yang mutakhir pada jamanya.

"Orang-orang Sumer memiliki bakat yang tidak biasa untuk penemuan teknologi," tulis Kramer dalam bukunya The Sumerians

Bangsa Sumeria, yang kemudian disebut oleh orang Yunani sebagai Mesopotamia, menemukan teknologi baru dan menyempurnakan penggunaan skala besar yang sudah ada. Dalam prosesnya, mereka mengubah cara manusia mengolah makanan, membangun tempat tinggal, berkomunikasi dan melacak informasi dan waktu.

Baca Juga: Meroë, Ibu Kota Kerajaan Nubia Kush dengan Bangunan Berbentuk Piramida

Seperti yang ditulis Kramer, ada sesuatu dalam identitas Sumeria yang mendorong mereka untuk bermimpi besar dan berpikir dengan cerdik. “Secara spiritual dan psikologis, mereka memberi tekanan besar pada ambisi dan kesuksesan, keunggulan, martabat, kehormatan dan pengakuan,” jelasnya.

Inovasi Sumeria secara bertahap menyebar dan mengarah pada perkembangan dunia modern berteknologi maju yang kita jalani saat ini. Berikut adalah beberapa penemuan Sumeria yang berdampak hingga sekarang. 

Tembikar yang diproduksi secara massal

Mangkuk dark peradaban kuno Mesopotamia. (DeAgostini)

Orang-orang kuno membuat tembikar dengan tangan. Namun, bangsa Sumeria adalah yang pertama kali mengembangkan roda belok, sebuah alat yang memungkinkan mereka untuk memproduksinya secara massal.

Dilansir dari laman HistoryReed Goodman, kandidat doktor dalam bidang seni dan arkeologi Mediterania di Universitas Pennsylvania mengatakan bahwa itu memungkinkan mereka untuk membuat sejumlah besar barang seperti wadah untuk ransum pekerja, semacam pelopor kuno Tupperware.

Tulisan

Sampel penulisan seal dark Mesopotamia menggunakan pictographs untuk membuat catatan persediaan makanan. (Prisma)

Meskipun tidak 100 persen pasti bahwa bangsa Sumeria adalah yang pertama mengembangkan sistem penulisan, tapi jelas bahwa mereka menggunakan komunikasi tertulis pada 2800 SM. Mereka tidak menulis literatur atau mencatat sejarahnya melainkan untuk melacak barang-barang yang mereka buat dan jual.

Buku World History Societies of The Past mengatakan bahwa Sumeria kuno menulis dengan sistem piktograf, yang pada dasarnya adalah gambar berbagai objek. Namun, akhirnya, mereka mulai menggabungkan piktograf untuk mengekspresikan gagasan dan tindakan. Piktograf berevolusi menjadi simbol yang mewakili kata dan suara.

Teknik hidrolik

Relief Mesopotamia yang menunjukan pentingnya pertanian dari sungai. (DEA/G. Dagli Orti/De Agostini)

Bangsa Sumeria menemukan cara untuk mengumpulkan dan menyalurkan limpahan sungai Tigris dan Efrat yang kaya akan di dalamnya, kemudian menggunakannya untuk menyirami dan menyuburkan ladang pertanian mereka.

Mereka merancang sistem kanal yang rumit, dengan bendungan yang dibangun dari alang-alang, batang pohon palem dan lumpur yang pintu gerbangnya dapat dibuka atau ditutup untuk mengatur aliran air.

Pabrik tekstil

Perempuan Mesopotamia sedang menenun. (DeAgostini)

Sementara budaya lain di Timur Tengah mengumpulkan wol dan menggunakannya untuk menenun kain untuk pakaian, bangsa Sumeria adalah yang pertama melakukannya pada skala industri.

“Inovasi Sumeria adalah mengubah kuil mereka menjadi pabrik besar,” Goodman menjelaskan. Dia mencatat bahwa bangsa Sumeria adalah yang pertama kali melintasi garis kerabat dan membentuk organisasi kerja yang lebih besar untuk membuat tekstil sebagai pendahulu perusahaan manufaktur modern.

Produksi massal batu bata

Situs arkeologi do Mari, Suriah yang merupakan Kota Sumeria kuno do tepi Barat Sungai Efrat. (Jean-Michel Coureau)

Untuk mejawab kekurangan batu dan kayu untuk membangun rumah dan kuil, bangsa Sumeria menciptakan cetakan untuk membuat batu bata dari tanah dalam sekala besar, walaupun bukan mereka yang pertama menggunakan tanah liat sebagai bangunan menurut Kramer.

Baca Juga: Monumen Tertua dan Terbesar Peninggalan Suku Maya Terungkap

Matematika

Aksara runcing yang dikembangkan oleh Bangsa Sumeria. (Black Aperture)

Orang primitif menghitung dengan menggunakan metode sederhana, seperti meletakkan takik pada tulang, tetapi orang Sumeria yang mengembangkan sistem penomoran formal berdasarkan unit 60, menurut buku Groundbreaking Scientific Experiments, Inventions, and Discoveries of the Ancient World. 

Pada awalnya, mereka menggunakan buluh untuk melacak unit, tetapi akhirnya, mereka menggunakan tanda vertikal pada tablet tanah liat. Sistem mereka membantu meletakkan dasar bagi perhitungan matematika bagi peradaban selanjutnya.