Perubahan Iklim, Siberia Alami Suhu Terpanas Hingga 38 Derajat Celsius

By Gita Laras Widyaningrum, Kamis, 25 Juni 2020 | 17:26 WIB
Musim panas di Verkhoyansk, SIberia. (via Siberian Times)

Nationalgeographic.co.id – Siberia baru saja menciptakan rekor iklim terbaru yang mengerikan. Pada Sabtu (20/6), suhu di kota Verkhoyansk, mencapai 38 derajat celsius untuk pertama kalinya. Ini menjadi suhu tertinggi yang pernah tercatat di Lingkaran Arktika.

Verkhoyansk adalah sebuah kota dengan 1.300 penduduk di Arktika Siberia—sekitar 4.800 kilometer dari timur Moskwa.

Baca Juga: Spesies Penguin Ini Mampu Bertahan di Tengah Pencairan Es Ekstrem

Dilansir dari Brittanica.com, kota ini dikenal dengan suhu dinginnya yang ekstrem. Saat musim dingin, suhunya bisa mencapai -49 derajat celsius. Dan suhu di sepanjang musim panasnya, hanya menyentuh angka 37,2 derajat celsius.

Namun, pada Sabtu lalu, beberapa stasiun cuaca melaporkan rekor suhu tertinggi yang belum pernah dialami sejak 1885.  

Menurut laporan khusus dari European Union’s Copernicus Climate Change Service, suhu terpanas yang memecahkan rekor ini, melonjak sekitar sepuluh derajat celsius dari angka rata-rata antara Mei 1979-1989.

Siberia mengalami suhu terpanasnya pada Sabtu (20/6) lalu. Mencapai 38 derajat celsius. (BBC News)

Baca Juga: Setengah Daratan di Bumi Masih Bisa Diselamatkan dari Kerusakan

Temperatur ini telah memengaruhi Siberia. Kebakaran hutan merajalela di wilayah tersebut. Berdasarkan data dari Federal Forest Agency, ada 31 titik api yang membakar 358.472 hektar hutan di Republik Sakha (sebuah area yang meliputi Verkhoyansk).

Selama bertahun-tahun, suhu rata-rata di Kutub Utara telah meningkat pada tingkat yang jauh lebih cepat daripada di tempat lain di dunia, sebagian besar karena pencairan es laut yang disebabkan oleh pemanasan global buatan manusia.