Nationalgeographic.co.id – Sebuah studi terbaru memberikan kabar baik di tengah pemanasan Antarktika. Satu spesies, yaitu penguin adélie, diketahui dapat bertahan hidup dengan baik di tengah musim panas tanpa es.
Dipublikasikan pada jurnal Science Advances, penelitian ini mengungkapkan bahwa dengan berenang—dan bukan berjalan kaki—mereka menghabiskan lebih sedikit energi ketika mencarai makanan. Hal ini membuat penguin dewasa berkembang dengan baik dan bayi-bayinya bisa bertahan hidup.
Baca Juga: Dalam 2 Bulan, Lebih Dari 150 Gajah Mati Secara Misterius di Botswana
Kita tahu bahwa Antarktika mendapat hantaman keras dari perubahan iklim dalam beberapa tahun terakhir. Suhu tinggi yang belum pernah terjadi sebelumnya, berlangsung selama sembilan hari di Antarktika pada Februari lalu. Temperaturnya mencapai lebih dari 20°C.
Suhu tinggi tersebut menghasilkan lanskap tanpa es yang menjadi berita buruk bagi beberapa spesies endemik seperti penguin kaisar, juga masyarakat pesisir yang terancam bahaya kenaikan permukaan laut.
Akan tetapi, ada satu spesies yang mampu bertahan dengan lanskap tanpa es seperti itu. Diketahui bahwa penguin adelie tumbuh subur tanpa es. Perilaku mereka dicatat pada musim kawin di wilayah tanpa es dari 2016 hingga 2017. Hasilnya kemudian dibandingkan ketika mereka kawin di area yang penuh es.
Penguin adélie biasanya berjalan melintasi es untuk mengakses perairan sebelum berburu mangsanya. Selama berenang, mereka bergantung pada es-es di laut untuk mengambil napas.
Dengan es yang menghilang, penguin bisa langsung beralih ke mode berenang dan bebas bernapas kapan pun mereka mau tanpa mengandalkan lapisan es. Ini memberikan akses yang lebih besar dan mudah ke spot-spot makanan penuh krill (crustacea seperti udang). Penguin dewasa pun tercatat menjadi lebih gemuk—menggambarkan dampak positif dari lanksap yang berubah secara drastis.
Para peneliti mencatat bahwa temuan mereka tampaknya bertentangan dengan studi-studi sebelumnya yang menyatakan bahwa penguin adelie tidak akan bertahan dengan baik di iklim yang lebih panas.
Baca Juga: Keindahan Migrasi Puluhan Ribu Penyu yang Tertangkap Kamera Drone
Para peneliti menegaskan bahwa studi tersebut terdahulu melihat korelasi, sementara penelitian yang mereka lakukan hanya membandingkan hasil dari empat musim kawin—termasuk di wilayah tanpa es. Dengan begitu, studi terbaru ini menarik kesimpulan dari perbandingan eksperimental.
Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk lebih memahami bagaimana perubahan es laut dan suhu tinggi akan memengaruhi penguin adelie sebagai spesies.
Source | : | IFL Science |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR