Ilmuwan: Galaksi Kita Memiliki Lebih dari 30 Peradaban di Luar Bumi

By Gita Laras Widyaningrum, Senin, 29 Juni 2020 | 12:31 WIB
Penemuan bintang terjauh pada gugus galaksi lewat pelensaan mikro gravitasi. (Hubble/NASA)

Nationalgeographic.co.id – Pertanyaan umum mengenai apakah manusia hidup sendiri di alam semesta, masih belum menemukan jawabannya.

Dan sementara studi terdahulu mengungkapkan bahwa jumlah peradaban cerdas berkisar dari nol hingga miliaran, sebuah studi terbaru dari University of Nottingham, menyatakan ada sekitar 36 bentuk kehidupan aktif di galaksi kita.

Dengan merevisi ‘Persamaan Drake’ yang terkenal untuk memasukkan data baru yang tidak diketahui sebelumnya, tim peneliti mampu menciptakan pendekatan solid dalam menghitung seberapa banyak peradaban Communicating Extra-Tersetrial Intelligent (CETI) yang ada.

“Metode klasik untuk mempelajari jumlah peradaban cerdas bergantung pada tebakan nilai-nilai yang berkaitan dengan tanda kehidupan, di mana pendapat tentang hal seperti itu sangat bervariasi,” kata Tom Westby, pemimpin studi dari University of Nottingham dalam sebuah pernyataan.

“Penelitian kami berusaha menyederhanakan asumsi-asumsi menggunakan data baru. Memberikan perkiraan yang kuat tentang jumlah peradaban di galaksi kita,” imbuhnya.

Baca Juga: Ilmuwan: Satelit Jupiter Menjadi Lokasi Terbaik Mencari Kehidupan di Tata Surya

Untuk membuat perkiraan baru ini, Westby dan rekannya, Profesor Christopher Conselice yang juga dari University of Nottingham, memanfaatkan pengetahuan tentang satu-satunya peradaban cerdas yang ada, yaitu manusia.

Menggunakan aoa yang dikenal sebagai Astrobiological Copernican Principle, para ilmuwan membuat asumsi bahwa planet mirip Bumi yang ditemukan di zona layak huni akan membentuk kehidupan dengan jangka waktu yang sama seperti Bumi (sekitar 5 miliar tahun). Dan ia akan secara aktif mengirimkan sinyal selama 100 tahun.

Dengan melakukan hal tersebut, peneliti mengeliminasi beberapa istilah yang digunakan pada Persamaan Drake yang mustahil untuk dibangun, seperti fraksi planet yang cocok di mana kehidupan sebenarnya muncul (fl), sebagian kecil peradaban yang mengembangkan teknologi yang dapat dideteksi, serta tanda-tanda keberadaan mereka di luar angkasa (fc). Penemuan mereka telah dipublikasikan pada The Astrophysical Journal.

Sejak formulasi Dr Frank Drake tentang persamaan ditemukan pada 1961, pemahaman kita mengenai pembentukan bintang dan sistem planet telah membaik. Kini, disenjatai dengan data baru yang lebih baik tentang sejarah pembentukan bintang di galaksi dan karakteristik planet di luar tata surya, tim peneliti dapat menghitung jumlah peradaban cerdas yang ada. Membaginya dengan ‘kriteria lemah’ (usia sistem bintang yang lebih dari 5 miliar tahun dan memiliki tingkat logam yang rendah) dan ‘kriteria kuat’ (memiliki sistem bintang berusia antara 4,5 dan 5,5 miliar tahun serta tingkat logam tinggi).

“Dalam kriteria yang kuat, di mana kandungan logam setara dengan yang diperlukan Matahari, kami menghitung ada sekitar 36 peradaban aktif di galaksi kita,” kata Westby.

Baca Juga: Cahaya Hijau Terdeteksi di Atmosfer Mars Untuk Pertama Kalinya

Hasil ini sangat menjanjikan, tapi ada kendala di baliknya. Jika peradaban-peradaban ini berkomunikasi, jarak rata-rata mereka adalah sekitar 17 ribu tahun cahaya. Artinya, perlu 3.060 tahun untuk mendeteksinya. Melihat apa yang sedang terjadi di Bumi, manusia mungkin tidak akan hidup cukup lama untuk bisa mendeteksinya.

“Jika kita bisa menemukan peradaban cerdas ini, artinya manusia bisa eksis lebih dari beberapa ratus tahun lagi. Namun, apabila tidak menemukan peradaban aktif di galaksi lain, itu menjadi pertanda buruk bagi keberadaan kita sendiri,” ungkap Profesor Conselice.