Nationalgeographic.co.id – Uni Emirat Arab (UAE) sukses meluncurkan misi luar angkasa pertamanya ke Mars. “Hope” atau “Al Amal” dalam bahasa Arab kini sedang menuju Planet Merah setelah meninggalkan Tanegashima Space Centre, Jepang, pada Minggu (19/7) lalu.
Misi ini akan menjadi instrumen menakjubkan untuk memahami perubahan atmosfer Mars. Wahana luar angkasa yang diluncurkan merupakan pengorbit, jadi ia tidak akan mendarat di Mars. Sebaliknya, pesawat luar angkasa millik UAE ini akan melacak bagaimana sifat atmosfer yang dipengaruhi fitur geologi.
Baca Juga: Dua Satelit Hilang Setelah Roket Tiongkok Kuaizhou-11 Gagal Meluncur
Mars memiliki salah satu ngarai terbesar di Tata Surya. Ia juga memiliki Olympus Mons, gunung berapi tertinggi (26 kilometer) yang sudah punah. Kehadiran fitur-fitur tersebut tentu saja dapat memengaruhi atmosfer Mars. Dan Hope diharapkan akan memberikan informasi lebih mengenai hal tersebut.
Berkat Hope, akan ada pemetaan cuaca Mars sepanjang waktu. Data ini kemudian akan dibagikan secara bebas kepada para ilmuwan di lebih dari 200 lembaga penelitian dan universitas di seluruh dunia.
Hope yang juga dikenal dengan nama Emirates Mars Mission, dikembangkan oleh Mohammed bin Rashid Space Centre bekerjasama dengan University of Colorado Boulder, Arizona State University dan University of California.
Wahana luar angkasa ini diharapkan sampai ke Mars pada 15 Februari 2021. Perjalanan tujuh bulan ini adalah yang tersingkat untuk sampai ke sana.
Baca Juga: Rusia Ajak Turis Lakukan Perjalanan ke Luar Angkasa Pada 2023
Hope tidak sendirian dalam perjalanannya menuju Mars. Minggu ini, tepatnya pada 23 Juli, misi Tianwen-1 dari Tiongkok juga akan diluncurkan. Tianwen-1 akan menyelidiki potensi kehidupan di sana serta mempelajari tanah Mars. Misi tersebut dilengkapi dengan radar yang dapat memetakan hingga 100 meter (330 kaki) di bawah permukaan Mars.
Yang terakhir tapi tidak kalah pentingnya adalah misi Mars 2020 dari NASA yang melibatkan rover Perseverance dan Martian Helicopter Ingenuity. Peluncuran Mars 2020 telah ditunda beberapa kali karena cuaca, tapi kini dijadwalkan pada 30 Juli.
Baik Tianwen-1 dan Perseverance diharapkan dapat mendarat di Planet Merah pada Februari 2021.