Nationalgeographic.co.id - Di Kosta Rika, terdapat sekelompok monyet capuchin berwajah putih yang sesekali menarik rambut, meletakkan jari ke hidung, dan membuka rahang satu sama lainnya.
"Monyet yang lain ingin rambutnya ditata kembali, jadi mereka harus mencoba membuka mulutnya," kata Susan Perry, direktur Lomas Barbudal Monkey Project dari University of California Los Angeles di halaman National Geographic.
Monyet capuchin berwajah putih, yang tinggal di Amerika Tengah dan Selatan, memiliki rasio ukuran yang sebanding dengan simpanse.
Baca Juga: Sering Marah? Emosi Negatif Dapat Mengganggu Sistem Kekebalan Tubuh
Dalam sebuah makalah Perry dan Marco Smolla yang diterbitkan pada bulan Juni, dijelaskan teori mengapa kelompok monyet ini mengembangkan repertoar perilaku yang unik.
Mereka mengatakan bahwa hal itu sama dengan perilaku ritual yang dirancang untuk menguji ikatan sosial.
Dan karena perilaku tersebut hanya pernah didokumentasikan dalam satu kelompok, itu adalah satu lagi bukti bahwa capuchin dapat memiliki budaya yang berbeda dan berkembang.
Baca Juga: Amfibi Seperti Cacing Ini Diduga Memiliki Air Liur yang Berbisa
Perry berpendapat bahwa praktik pengujian ikatan ini sangat berguna ketika tidak adanya hubungan yang jelas antar monyet-monyet itu.
Pada tes yang dilakukan oleh Perry ditemukan bahwa reaksi dan toleransi muncul ketika monyet-monyet itu merasa tidak nyaman saat melakukan praktik unik tersebut. Dengan begitu, penelitian dalam perilaku dapat membimbing sebuah perilaku sosial monyet capuchin di masa depan.