Saya Pilih Bumi: Lagi, Mikroplastik dan Serat Sintetis Pakaian Ditemukan Pada Perut Hiu

By Gita Laras Widyaningrum, Kamis, 23 Juli 2020 | 11:56 WIB
Ilustrasi mikroplastik yang mengapung di lautan (Tunatura/Getty Images/iStockphoto)

Nationalgeographic.co.id – Mikroplastik merupakan salah satu kontaminan paling kompleks dan mudah menyebar di Bumi. Ia bahkan telah ditemukan di dasar laut dan pencernaan hewan liar.

Kini, sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan pada Scientific Reports, mengungkapkan bahwa mikroplastik dan serat sintetis pakaian ditemukan pada perut hiu di perairan Inggris.

Dampak plastik pada kesehatan hiu belum diketahui dengan pasti, tapi para peneliti khawatir kebiasaan mereka tinggal di dasar laut membuatnya lebih berisiko menelan bahan sintetis.

Baca Juga: Tumpahan Minyak Ancam Laut Merah, Apa Bahaya yang Akan Terjadi?

Para ilmuwan dari University of Exeter, meneliti empat spesies hiu demersal (yang menghuni dasar laut) untuk melihat apakah mereka telah terkontaminasi oleh bahan sintetis yang mencemari lautan.

Hasilnya menunjukkan, ada 67% hewan yang terkontaminasi mikroplastik dan serat buatan manusia lainnya seperti selulosa sintetsi yang kerap digunakan pada pembuatan pakaian.

Menurut peneliti, penemuan ini menyoroti “penyerapan pencemaran plastik” karena mereka terkejut bukan hanya berapa sering mikroplastik ditemukan tapi juga bahwa serat sintetis pakaian mulai membahayakan hewan laut.

“Ketika pakaian dicuci, serat kecil dilepaskan dan mengalir ke sumber-sumber air hingga berakhir di lautan,” ungkap Badan Kesehatan Dunia (WHO) dalam sebuah video terkait penemuan tersebut.

“Begitu berada di laut, serat mikro dapat mengambang atau tenggelam di dasar laut yang menjadi tempat tinggal hiu demersal. Serat-serat ini kemudian dapat termakan melalui mangsa hiu—kebanyakan adalah krustasea atau melalui sedimen dasar laut,” imbuh mereka.

Catshark berbintik-bintik kecil menjadi salah satu spesies yang diteliti dalam studi ini. (wildlifetrusts.org)

Selain serat sintetis pakaian, jenis mikroplastik lain yang ditemukan berasal dari alat pancing atau jaring ikan yang dibuang nelayan begitu saja di laut.

Spesies yang diteliti dalam studi ini adalah catshark berbintik-bintik kecil, starry smooth-hound, dogfish berduri, dan bull huss, yang tinggal di kedalaman bervariasi dari lima hingga 900 meter di bawah permukaan laut. Biasanya mereka mencari makan di dasar laut. Semua spesimen yang diperiksa adalah hasil tangkapan yang beroperasi di sekitar timur laut Atlantik dan Laut Celtic.