Teleskop Hubble Berhasil Tangkap Gambar Saturnus dengan Lebih Detail

By Gita Laras Widyaningrum, Kamis, 30 Juli 2020 | 16:55 WIB
Gambar dari pesawat luar angkasa NASA Cassini ini menunjukkan Saturnus dan cincinnya. (NASA/JPL-Caltech/Space Science Institute)

Nationalgeographic.co.id – Teleskop luar angkasa Hubble telah menghabiskan waktu 30 tahun untuk mengorbit 547 kilometer di atas Bumi dan ia belum selesai mengabadikan foto menakjubkan dari Tata Surya.

Belum lama ini, Hubble berhasil menangkap gambar Saturnus dengan jernih dari jarak 1,35 miliar kilometer. Ini sangat menakjubkan karena Saturnus hanya terlihat seperti satu titik cahaya dengan mata telanjang.

Baca Juga: Setelah 600 Ribu Tahun, Manusia Akan Kembalikan Batuan ke Planet Mars

Tidak hanya menakjubkan, foto planet tersebut juga dapat membantu para ilmuwan untuk mempelajari detail terbaru mengenai Saturnus. Misalnya, mengenai kabut merah kecil di belahan bumi utara-nya.

Menurut NASA, itu bisa jadi muncul karena panas dari sinar Matahari yang mengubah sirkulasi atmosfer atau kabut di Saturnus. Pada gambar ditangkap Hubble, Anda bisa melihat bahwa di bagian bawah, kutub selatan memiliki rona kebiruan.

Gambar terbaru dari Saturnus yang diambil oleh teleskop Hubble. (NASA/ESA)

“Sangat menakjubkan bahwa selama beberapa tahun, kami akhirnya bisa melihat perubahan musim di Saturnus,” kata Amy Simon, ilmuwan planet di NASA’s Goddard Space Flight Centre.

Di foto tersebut, Anda juga dapat melihat dua dari 82 bulan di Saturnus. Mimas, titik kecil di kanan gambar dan Enceladus, titik yang sedikit lebih besar di bagian bawah.

Teleskop Hubble sendiri telah melakukan lebih dari 1,3 juta pengamatan sejak 1990, ketika pertama kali diluncurkan. Sebagian besar dari gambar-gambar yang diambil adalah galaksi, nebula, atau bintang yang jauh. Meski begitu, ia terkadang menjepret planet dekat Bumi.

Baca Juga: Bakteri dari Luar Angkasa Dapat Mengancam Sistem Kekebalan Tubuh Manusia

Setiap tahunnya, Hubble mengambil foto Saturnus sebagai bagian dari Outer Planet Amospheres Legacy (OPAL). Dan hasil fotonya selalu tampak berbeda.

Gambar close-up dari teleskop ini membantu para ilmuwan ‘mengawasi’ Tata Surya tanpa perlu melakukan misi luar angkasa jangka panjang yang memerlukan biaya besar.

Meski begitu, menurut para peneliti, perjalanan ruang angkasa dengan pesawat khusus tetap perlu dilakukan untuk mencari beberapa jawaban, termasuk mengenai bagaimana cincin Saturnus bisa terbentuk.