Tikus Gajah Ditemukan Kembali di Afrika Setelah 50 Tahun Menghilang

By Fikri Muhammad, Rabu, 19 Agustus 2020 | 14:45 WIB
Tikus Gajah (Steven Heritage)

Nationalgeographic.co.id - Seekor mamalia yang diketahui masih terkait dengan gajah tetapi berukuran sekecil tikus, ditemukan kembali di Afrika setelah 50 tahun tak ditemukan.

Makhluk itu ditemukan hidup dan sehat di Djibouti, sebuah negara di Tanduk Afrika, selama ekspedisi ilmiah.

Tikus gajah, atau sengis, bukanlah gajah atau tikus. Ia memiliki hidung seperti belalai yang khas, yang digunakan untuk memakan serangga.

Baca Juga: Es Greenland Mencair, Peneliti: Tidak Bisa Kembali Seperti Semula

Ada 20 spesies sengis di dunia. Sengis Somalia (Elephantulus revoilii) adalah salah satu yang paling misterius, hanya diketahui dari 39 individu yang dikumpulkan puluhan tahun lalu dan disimpan di museum.

Steven Heritage, seorang ilmuwan peneliti di Duke University Lemur Center di Durham, AS, dan anggota ekspedisi ke Tanduk Afrika pada 2019, mengatakan dia sangat senang untuk menempatkan spesies itu "kembali ke radar".

Heritage mengatakan kepada BBC: "Kami sangat gembira dan gembira ketika kami membuka jebakan pertama yang di dalamnya ada seekor tikus gajah, seekor sengi Somalia.

"Kami tidak tahu spesies mana yang ada di Djibouti dan ketika kami melihat ciri diagnostik dari ekor berumbai kecil, kami saling memandang dan kami tahu bahwa itu adalah sesuatu yang istimewa."

Baca Juga: Setelah Menjadi Tawanan Akuarium, Dua Paus Beluga Dikembalikan ke Laut

Para ilmuwan sebelumnya telah mendengar laporan penampakan di Djibouti dari Houssein Rayaleh, seorang ahli ekologi dan konservasionis penelitian Djibouti yang bergabung dalam perjalanan tersebut.

Dia mengatakan, meski orang yang tinggal di Djibouti tidak pernah menganggap sengis "hilang", penelitian baru membawa sengis Somalia kembali ke komunitas ilmiah.

"Bagi Djibouti, ini adalah kisah penting yang menyoroti keanekaragaman hayati yang luar biasa di negara dan wilayah tersebut dan menunjukkan bahwa ada peluang untuk ilmu pengetahuan dan penelitian baru di sini," katanya.