Nationalgeographic.co.id - The Cavern Club, yang terkenal karena meluncurkan The Beatles, menghadapi kehancuran akibat pandemi virus corona.
Bill Heckle, salah satu direktur klub, mengatakan telah kehilangan £30.000 seminggu sejak karantina wilayah dimulai pada bulan Maret lalu.
Baca Juga: Menyuarakan Suara Kebijakan, Manusia, dan Alam Melalui Fotografi
Heckle menjelaskan bahwa sejak dulu, dirinya telah menyimpan £1.4 juta di bank untuk menghadapi kejadian buruk yang tak terduga. Namun, pandemi ini jauh lebih buruk dari yang ia bayangkan.
Untuk itu, ia berharap pada dana hibah pemerintah, Cultural Recovery Fund. Sebab, klub sudah mengeluarkan £30.000 atau Rp528 juta setiap pekannya.
"Jika hibah pemerintah mengizinkan kami untuk membuka klub dengan kapasitas pengunjung 30%, maka kami masih kehilangan uang," kata Heckle.
"Saya tidak berharap mereka mengganti pendapatan kami, tetapi setidaknya pastikan kami tidak kehilangan uang, karena kami harus membayar £30.000 seminggu meski klub ditutup," imbuhnya.
Heckle mengungkapkan, ia ingin mengingatkan orang-orang bahwa klub tetap ada, tapi masih berusaha bertahan hidup.
Baca Juga: Legenda Zhuge Liang Mencari Pendamping Hidupnya yang Berwajah Buruk
The Beatles pertama kali tampil di The Cavern pada tahun 1961, menampilkan John Lennon, Paul McCartney dan George Harrison, dengan Stuart Sutcliffe pada bass dan Pete Best pada drum
Ringo Starr muncul di Cavern sebagai drummer The Beatles untuk pertama kalinya pada tahun 1962, dan yang terakhir dari 292 penampilan grup di tempat tersebut pada 3 Agustus 1963