Ilmuwan Ciptakan Teknologi yang Membuat Air Laut Aman Diminum

By Gita Laras Widyaningrum, Selasa, 25 Agustus 2020 | 10:11 WIB
ilustrasi laut di samudra pasifik (Torsakarin)

Nationalgeographic.co.id – Teknologi yang dapat mengubah air laut yang asin menjadi minuman yang aman dikonsumsi, dapat mengubah jutaan hidup orang di seluruh dunia. Oleh sebab itu, para ilmuwan bekerja keras untuk menjalankan proyek tersebut.

Kini, dilansir dari Science Alert, sebuah inovasi yang dikembangkan oleh para peneliti di Australia, menjadi salah satu yang paling menjanjikan. Menggunakan senyawa “kerangka logam-organik (MOF)” bersama dengan sinar matahari, teknologi ini dapat menjernihkan air laut dalam wakyu 1,5 jam—sebuah proses yang lebih efisien dari teknik yang sudah ada saat ini.

Cara terbaru tersebut mudah, stabil, bisa dilakukan berkali-kali, dan mampu memproduksi air yang sesuai dengan standar desalinasi Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Sekitar 139,5 liter (hampir 37 galon) air bersih dapat dihasilkan per hari menggunakan satu kilogram material MOF, berdasarkan uji coba awal.

Baca Juga: Bagaimana Game Seluler Bisa Membantu Menyelamatkan Planet Ini?

Setelah empat menit terpapar sinar matahari, material MOF akan melepaskan semua ion garam yang ada di air laut sehingga itu bisa digunakan kembali.

Tim peneliti mengatakan bahwa proses ini menawarkan peningkatan dari metode desalinasi yang ada.

“Sinar matahari adalah sumber energi paling melimpah dan terbarukan di Bumi. Pengembangan proses desalinasi berbasis penggunaan sinar matahari solusi yang hemat energi dan ramah lingkungan,” papar Huanting Wang, ahli kimia dari Monash University.

Para ilmuwan menciptakan MOF baru yang disebut PSP-MIL-53—sebagian terbuat dari MIL-53 yang dikenal berkat caranya bereaksi terhadap air dan karbon dioksida.

Meskipun ini bukanlah penelitian pertama yang mengusulkan gagasan penggunaan membran MOF untuk membersihkan garam dari air laut dan air payau, temuan ini dan materi PSP-MIL-53 di belakangnya akan memberi para ilmuwan lebih banyak pilihan untuk dieksplor.

Menurut WHO, secara global, sekitar 785 juta orang kekurangan sumber air minum bersih. Bahkan mereka harus berjalan selama setengah jam untuk menemukan air yang layak minum. Dan ketika krisis iklim mulai terjadi, kondisi ini semakin parah.

Baca Juga: Apa yang Membuat Kecoak Bisa Hidup Tanpa Kepala?