Pandemi COVID-19, Sampah Masker dan APD Banyak Ditemukan di Pantai

By Gita Laras Widyaningrum, Kamis, 3 September 2020 | 15:33 WIB
Ilustrasi sampah masker di pantai. (Surfers Against Sewage)

Nationalgeographic.co.id – Sebuah gerakan amal yang membantu membersihkan sampah di pantai mengatakan bahwa pandemi virus corona telah menyebabkan gelombang baru polusi plastik.

Dilansir dari BBC, Surfers Against Sewage mengatakan bahwa terdapat “ledakan” plastik dan masker sekali pakai di sungai dan pantai-pantai.

Baca Juga: Plastik yang Dimakan Burung Laut Lepaskan Bahan Kimia Beracun ke Pencernaannya

Jack Middleton, dari Surfers Against Sewage di Cornwall, Inggris, mengatakan: “Sejak kebijakan pembatasan wilayah dihentikan, kami menyaksikan gelombang baru polusi plastik yang mengotori pantai—berupa masker dan sarung tangan sekali pakai.”

Ia menambahkan, meskipun APD telah membantu menyelamatkan banyak nyawa selama beberapa bulan terakhir, tapi perlu mempertimbangkan cara membuangnya dengan benar agar tidak mengalir ke sungai serta lautan yang berpotensi mengancam kehidupan di sana.

“Kami terbiasa melihat botol dan kantung plastik saat berselancar, tapi kini muncul jenis baru dari polusi plastik—sesuatu yang tidak dapat diramalkan oleh siapa pun sebelumnya," ungkap Middleton.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Charlotte England yang turut berpartisipasi dalam proses pembersihan pantai tersebut. Ia melihat peningkatkan jumlah sampah APD di antara sampah yang dia bersihkan.

“Masker ada di mana-mana. Ini adalah masalah besar karena sebelumnya masker tidak pernah benar-benar beredar di kalangan masyarakat umum, hanya terbatas pada industri medis,” katanya.

Baca Juga: Apa Jadinya Jika Terjadi Kebakaran Hutan pada Era Pandemi Ini?

England meminta orang-orang untuk mengenakan masker wajah reusable selama pandemi untuk mengurangi sampah.

Pemerintah pun diharapkan mempromosikan masker yang dapat digunakan kembali ini kepada masyarakat—bahwa itu aman dan juga ramah lingkungan.