Mengenal Keragaman Flora dan Fauna Endemik Danau Poso dan Sekitarnya

By Gita Laras Widyaningrum, Jumat, 28 Agustus 2020 | 10:11 WIB
Landskap Danau Poso (Dimba Tumimomor)

Watu mPangasa Angga terletak tepat di ujung utara Danau Poso. Ada tiga jenis biota perairan endemik di sini—dua udang dan satu siput (Caridina caerulea, Caridina ensifera, Tylomelania kuli).

“Udang-udang ini dikonsumsi sebagai makanan dan umpan memancing. Siput juga dimakan karena menurut warga setempat, rasanya sangat gurih,” jelas Kurniawan.

Caridina caerulea. (Chris Lukhaup)

Koro nTokilo

Koro nTokilo. (Ekspedisi Poso/Kurniawan Bandjolu)

Mirip seperti Kompo Dongi, Koro nTokilo juga merupakan zona transisi. Oleh sebab itu, ketika musim hujan, fluktuasi muka air akan naik—menghubungkan zona transisi dengan danau. Pada saat itu, ikan-ikan yang ada di danau akan ‘mengunjungi’ Koro nTokilo, bertelur dan menetas.

Di Koro nTokilo, Kurniawan dan timnya menemukan satu udang endemik Caridina sarasinorum yang sangat digemari oleh para pecinta udang hias di Eropa maupun Amerika.

Caridina sarasinorum. (Ekspedisi Poso/Evans Madiyono)

Taman Wisata Alam Bancea

Taman Wisata Alam Bancea. (Ekspedisi Poso/Kurniawan Bandjolu)

Memiliki struktur batuan kerikil dan berwarna kuning, membuat Taman Wisata Alam Bancea sangat unik sehingga bagian danau ini berbeda dengan area lainnya. Kurniawan memaparkan, ada tiga jenis biota yang ditemukan, yaitu kepiting, ikan rono, dan siput (Parathelphusa possoensis, Adrianichthys sp. Tylomelania sp).

Sungai Saluopa