'Rumah Angsa' Petilasan Karl Marx di Situs Warisan Dunia UNESCO

By Mahandis Yoanata Thamrin, Rabu, 30 September 2020 | 00:14 WIB
La Maison du Cygne, Rumah Angsa. Awalnya rumah penginapan pada abad ke-15 di jantung Kota Brusel, Belgia. (EmDee/Wikipedia Commons)

La maison du Cygne di kawasan Grand Place, Brusel. Karl Marx dan Friedrich Engels, dua filsuf asal Jerman, pernah berada di rumah itu selama pertemuan bersama serikat kerja Jerman pada 1847. Di Brusel pula Marx menulis buku (Mahandis Yoanata Thamrin)

 
 

Konon, kawasan Grand Place merupakan ruang publik terindah di seantero Eropa. Warga dapat menikmati lapangan kota dan indahnya arsitektur gedung-gedung yang pada awalnya dibangun pada abad ke-15.

Grand Place menjalani pembangunan kembali dan upaya konservasi yang spektakuler. Kawasan ini begitu memiliki kekayaan ornamen dan koherensi arsitektur. Sejak 1998, UNESCO menahbiskannya sebagai situs warisan dunia. Salah satunya, La Maison du Cygne.

Marx pernah berkata, “Kaum proletar tidak memiliki beban kecuali pada rantai yang membelenggu mereka. Mereka memiliki dunia untuk dimenangkan. Pekerja dari semua negara, bersatulah!”

Karl Heinrich Marx (1818-1883). Foto sekitar 1875. Koleksi International Institute of Social History (Mahandis Yoanata Thamrin)