AKSILARASI 2020: Memberdayakan Ekonomi Kreatif di Labuan Bajo

By Fikri Muhammad, Kamis, 3 Desember 2020 | 10:30 WIB
()

Nationalgeographic.co.id—Pemerintah melalui Deputi Bidang dan Produk Kreatif, Direktorat Industri Kreatif Musik, Seni Pertunjukan dan Penerbitan menggagas program AKSILARASI 2020.

Program ini merupakan sebuah program pendampingan dari pemerintah pusat dan daerah dengan merangkul pelaku kreatif urban, digital, dan akademik dengan pelaku kreatif di wilayah destinasi yang berbasis tradisi, rural, dan komunal. 

Program ini juga berupaya untuk mendapimpingi penciptaan produk kreatif untuk menciptakan ekonomi berkelanjutan.

Lokus destinasi yang diadakan oleh program AKSILARASI 2020 berada di Labuan Bajo (Manggarai Barat), Mandalika (Lombok), Danau Toba (Sumatera Utara), dan Likupang (Sulawesi Utara).

Di Labuan Bajo sendiri, bersama Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores dan Direktorat Musik Seni Pertunjukan dan Penerbitan tahapan pertama program AKSILARASI 2020 dilaksanakan sejak 1 hingga 20 November 2020. Sedangkan uji publik dilakukan pada 19 September 2020 untuk perayaan kerja kreatif seniman, artisan, dan pegiat literasi.

()

Tema besar pada kegiatan ini bertajuk "Merawat Ingatan Merayakan Peradaban" yang dilaksanakan selama 5 tahun dengan tahapan pertahun yang telah direncanakan dengan proses pendampingan komunitas atau kelompok masyarakat.

Muhammad Neil El Hilman, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Ekonomi Kreatif mengatakan bahwa program ini dapat menciptakan meningkatkan jumlah wisatawan dan mendapat kunjungan berulang. 

Selanjutnya, ia mengatakan bahwa program ini akan memberikan dampak positif bagi pelaku kreatif.

”Harapannya program ini dapat memberikan dampak yang positif bagi pelaku kreatifpada sub sektor Musik, Seni Pertunjukan, Seni Rupa dan Penerbitan jugamasyarakat Labuan Bajo dan sekitarnya. Memperkuat identitas Manggarai Barat danFlores pada umumnya. Identitas bangsa Indonesia yang Bhineka Tunggal Ika,” kataMuhammad Neil El Hilman pada rilisan pers.

Sementara itu, Mohammad Amin, Direktur Musik Seni Pertunjukan dan Penerbitan mengatakan bahwa kegiatan program yang ini telah menghasilkan 16 produk unggulan.

"Pendampingan dilakukan dalam bentuk daring dan luring. Inkubasi dilakukan mulaitanggal 3 sampai 16 November untuk menghasilkan 16 produk unggulan yang akanterus disempurnakan pada masa lima tahun program pendampingan ini,” kata Amin pada sebuah rilisan pers.

Baca Juga: Meski Kecil, Sampah Puntung Tak Bisa Disepelekan

Selain itu, Shana Fatina, Direktur Utama BOP Labuan Bajo mengatakan bahwa budaya dan lingkungan yang berkualitas adalah menjadi hal yang penting dalam daerah wisata super prioritas.

“Komunitas kreatif di Labuan Bajo akan berperan penting untuk pertumbuhan kotadan mendukung terwujudnya produk pariwisata berkualitas di Labuan Bajo danFlores yang memiliki alam dan budaya berkualitas premium. Ke depan pemerintahhadir untuk menjaga ekosistem ini tumbuh,” ujar Shana Fatina pada rilisan pers.

Lebih lanjut ia menegaskan, berjejaring dan berkolaborasi itu penting bagi sebuahkomunitas kreatif khususnya di Labuan Bajo Flores yang telah ditetapkan olehpemerintah sebagai destinasi pariwisata super priotitas.