Herman Willem Daendels dalam Pemberantasan Korupsi di Hindia Belanda

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Selasa, 8 Desember 2020 | 10:00 WIB
Herman Willem Daendels, lukisan pada 1795. Kelak ia membangun Jalan Raya Pos dari Anyer sampai Panarukan sejauh seribu kilometer. Korupsi bukanlah barang lama di negeri ini, sehingga ada banyak cara pemberantasan yang dilakukan bahkan oleh gubernur jenderal Daendels sendiri. (Rijksmuseum)

Nationalgeographic.co.id—Korupsi di negeri ini bukanlah barang lama di negeri ini. Praktik korupsi sudah dilakukan pada zaman kerajaan dalam bentuk penggelembungan pajak desa. Kemudian disebutkan pula oleh Ong Hok Ham dalam buku Dari Soal Priyayi Sampai Nyi Blorong, bahwa para petani sering menjadi target penyelewangan oleh para penguasa.

Meskipun korupsi marak dari jaman ke jaman di bumi nusantara, ada beragam upaya untuk menumpasnya. Salah satu tokoh yang paling gencar dalam penumpasan sejarah pemberantasan korupsi pada masa kolonial Hindia Belanda dilakukan oleh Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels, dengan memperbaiki sistem koloni yang yang lemah sejak era VOC (Vereenidge Oostindische Compagnie).

Sebelumnya, menurut sejarawan dari Universitas Indonesia Djoko Marihandono dalam jurnalnya Upaya Pemberantasan Korupsi di Hindia Timur, menyebutkan bahwa pada era VOC pejabat pemerintah tinggi (Hooge Regeering) banyak yang merangkap jabatan. Permasalahan lain selain secara administrasi, mental pejabat Hindia Timur sangat lemah akibat gaji yang minim, sehingga mencari dana gelap lainnya. Akibatnya, gubernur jenderal di sidang Dewan Hindia (Raad van Indie) sering diserang oleh pemerintah Belanda karena sering menerima suap dan melakukan tindak korupsi.