Jung Jawa, Kapal Raksasa Penguasa Lautan Nusantara yang Telah Hilang

By Yussy Maulia, Minggu, 27 Desember 2020 | 10:44 WIB
Ilustrasi perahu VOC. (Foto: Int/Ilustrasi)

Nationalgeographic.co.id – Sebagai negara kepulauan, Indonesia dikenal telah merajai ekspedisi laut untuk perdagangan sejak berabad-abad silam. Kapal-kapal kargo dibangun untuk menyaluran komoditas rempah-rempah dari satu pelabuhan ke pelabuhan lainnya.

Sebelum teknologi pelayaran dikuasai bangsa Eropa, Indonesia telah memiliki teknologi perkapalan yang menakjubkan. Hal ini diakui oleh seorang astronomer kesohor dari Yunani bernama Claudius Ptolemaeus menyebutnya kolandiaphonta, yang berarti kapal dari Sumatera atau Jawa.

Sejarahnya bermula di era 1500-an ketika orang Jawa dikenal menguasai kawasan Asia Tenggara dengan menguasai jalur rempah antara Maluku, Jawa, dan Malaka. Lambat laun, pelabuhan Malaka juga menjadi pusat perdagangan pada masa itu.

Terpusatnya perdagangan di pelabuhan Nusantara itu menjadi dorongan bagi orang di Jawa untuk terus mengembangkan kapal-kapal besar demi ekspansi kawasan dagangnya.

Baca Juga: Melihat Ulang Bagaimana Sudut Pandang Menjadi Seorang Pejalan

Pada abad ke-8, perkapalan Nusantara pun mencapai puncak kejayaannya ketika orang Jawa berhasil membuat kapal terbesar dalam sejarah dunia. Orang Jawa menyebutnya “jung”, yang dalam bahasa Jawa kuno berarti perahu.

Dibalik perawakan Jung Jawa yang besar bak raksasa, kapal ini dibangun dengan teknik yang cukup unik. Alih-alih menggunakan paku atau besi, kerangka Jung Jawa menggunakan pasak untuk merekatkan bagian kapal satu sama lain.

Kapal ini terdiri dari empat tiang layar dan dinding besar yang merupakan gabungan dari empat lapis kayu jati. Jung Jawa juga menggunakan bermacam layar, mulai dari dua layar hingga empat layar besar, lengkap dengan sebuah busur besar sebagai kemudi angin.

Hadirnya kapal raksasa ini turut tercatat dalam laporan sejarah abad 16 yang ditulis oleh Gaspar Correia. Dalam catatan itu, ia menceritakan tentang kapal raksasa dari Jawa yang tidak mempan ditembak meriam terbesar. Dari empat lapis papan kapal, hanya dua saja yang bisa ditembus.

Baca Juga: Singkap Misteri Laut Jawa, Kisah Kapal Sekutu Sampai U-Boot Jerman

Armada terbesar pada masa kejayaan Majapahit

Pada abad ke-14, Kapal Jung Jawa semakin dikenal oleh para pelaut di dunia. Kapal-kapal tersebut digunakan secara besar-besaran oleh Kerajaan Majapahit sebagai kapal angkut militer.