Nationalgeographic.co.id—Para ahli ufologi bertanya-tanya selama beberapa dekade. Apa yang sebenarnya diketahui oleh pemerintah AS tentang UFO dan sudah berapa lama mereka mengetahuinya? Jawaban atas kerisauan itu akhirnya muncul.
CIA merilis dokumen hampir 3.000 halaman tentang perilaku dan kemampuan UFO pada 14 Januari 2021. Dokumen yang diterbitkan oleh The Black Vault itu mengungkapkan kebenaran tentang temuan yang mengerikan dan menakjubkan antara saksi yang dapat diandalkan tentang fenomena udara yang tak dikenal sejak 1950-an.
Rilis itu banyak mencangkup tentang cerita penampakan cakram yang misterius, bola bercahaya, silinder berbentuk cerutu tanpa sayap, dan benda aneh lainya di Amerika Serikat dan tempat lain di seluruh dunia.
Baca Juga: Mungkinkah Memasang Parasut pada Pesawat Supaya Penumpang Selamat?
Dalam banyak kasus, objek-objek ini diamati secara visual, melakukan manuver-manuver yang tidak mungkin dilakukan pesawat konvensional. Selain itu, benda-benda itu juga memancarkan bentuk ilmunasi cahaya. File CIA bahkan melaporkan pertemuan dekat antara personel militer dan alien yang muncul dari UFO saat mendarat.
Komite Intelijen Senat, yang dipimpin oleh Senator Marco Rubio menginstruksikan Direktur Intelijen Nasional, Sekretaris Pertahanan, dan semua badan lain untuk menyerahkan laporan tentang fenomena udara yang tida teridentifikasi. Ini berlaku 180 hari sejak Presiden Trump menandatangani bantuan COVID-10 senilai $2,3 triliun.
Anehnya, ini adalah kedua kalinya badan pemerintah AS sengaja merilis informasi tentang UFO. Pada April 2020, Departemen pertahanan menyebarkan video Angkatan Laut AS yang menampilkan benda-benda tak dikenal melayang dan melakukan trik di udara.
Video itu, menurut Ancient Origins, direkam pada 2004 dan 2015. Ia telah bocor ke media pada 2007 dan 2017. Tujuan Departemen Pertahanan merilis secara resmi untuk memastikan kesalahpahaman publik tentang kebenaran video itu.
Dengan kata lain, Departemen Pertahanan Amerika Serikat ingin warganya mengetahui bahwa UFO itu nyata. Haruskah kita skeptis dalam menerima informasi ini?