Perubahan Kata Percakapan: Pertanda Berakhirnya Hubungan Percintaan

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Jumat, 5 Februari 2021 | 14:00 WIB
Ilustrasi pasangan yang sedang jatuh cinta. (nd3000/Getty Images/iStockphoto)

Nationalgeographic.co.id – Apabila saat ini Anda sedang memiliki hubungan berpacaran dan beranggapan bahwa hubungan kalian bahagia, dan tak akan putus. Sebaiknya jangan terburu-buru, bisa saja pasangan Anda memiliki pendapat berbeda. Dan kemungkinan terburuk ia secara diam-diam menginginkan hubungan ini segera berakhir.

Karena berpacaran adalah salah satu hubungan yang membutuhkan komunikasi, sebenarnya ada banyak tanda-tanda tersembunyi menjelang putus hubungan. Menurut studi terbaru, biasanya tanda itu sudah ada hingga tiga bulan sebelum kejadian, dan terletak pada kata yang digunakan dalam berkomunikasi.

Laporan yang dipublikasikan di Proceedings of the National Academy of Sciences, para peneliti menganalisis lebih dari satu juta kiriman dari kurang dari 6.000 pengguna di Reddit. Mereka menggunakan data pencarian acak di media sosial itu lewat topik dan rentang waktu yang menjelaskan diri dan hubungan pengguna.

Mereka menemukan bahwa kata-kata yang digunakan dalam percakapan di semua jenis subjek, khususnya hubungan asmara, dapat berubah secara signifikan.

Baca Juga: Membuat Penilaian Negatif Pada Mantan Mampu Mengobati Patah Hati

Hasilnya disimpulkan bahwa puncak perubahan kata-kata komunikasi adalah di pekan terjadinya putus hubungan. Umumnya, perubahan penggunaan kata kembali normal enam bulan setelah perpisahan.

Perubahan signifikan bisa ditemukan secara teliti pada kata ganti yang digunakan. Perubahan ini sekilas hampir tidak terlihat bagi banyak orang bila kata ganti yang digunakan telah berubah.

“Sepertinya, bahkan sebelum orang sadar bahwa putus cinta akan terjadi, hal itu mulai berpengaruh pada kehidupan mereka,” kata Sarah Seraj, peneliti psikologi dari University of Texas yang terlibat dalam studi.

“Kita tidak benar-benar memperhatikan beberapa kali kami menggunakan preposisi, artikulasi, atau kata ganti, tetapi kata-kata fungsional ini berubah sedimikian rupa ketika Anda mengalami pergolakan diri yang dapat memberi tahu kami banyak hal tentang keadaan emosional dan psikologis kita,” terangnya dalam rilis akademis UT News.

Perubahan ini berlaku untuk semua jenis perpisahan, baik putus hubungan pacaran maupun perceraian. Sebab para peneliti sebelumnya sempat membedakan jenis putus antara pacaran dan perceraian, tetapi polanya serupa. Meskipun yang mengalami perceraian cenderung lebih diam saat terjadi gejolak dalam dirinya.

Baca Juga: Skizofrenia Faktor Risiko Tertinggi Kedua Kematian akibat COVID-19

Rincinya, dalam laporan mereka perubahan kata ganti “saya” dan “kita” jadi lebih sering digunakan menjelang dan saat putus. Selain kedua kata itu, tanda-tanda putus dalam komunikasi juga memunculkan kata yang berhubungan dengan proses kognitif—yang menunjukkan bahwa mereka sedang bekerja keras akan sesuatu.

Ketika orang mengalami putus hubungan, secara alami akan mendorong untuk memikirkan tentang hubungan yang gagal, apa yang salah, dan mengapa bisa terjadi. Kata-kata kognitif membantu seseorang untuk menghasilkan narasi yang relevan.

Misal, ketika orang berbicara tentang putus dengan pasangan, mereka menggunakan lebih banyak kata kognitif untuk menggambarkan detail negatif dari momen itu. Psikis dan pikiran mereka mencoba mengevaluasi peristiwa itu secara rasional. Hasilnya tercermin pada penentuan kata-kata untuk menunjukkan sikap.

Pikiran analisis evaluasi diri dan pada hubungan ini kembali normal membutuhkan waktu sekitar 14 minggu setelah putus. Sedangkan untuk kembali fokus akan diri membutuhkan waktu sekitar 10 minggu, menurut laporan peneliti.

Di sisi lain, para peneliti juga menemukan bahwa beberapa bahasa pengguna Reddit tidak kembali normal hingga setahun setelah putus. Para pengguna ini cenderung untuk tetap berbagi kisah putusnya selama berbulan-bulan dan berulang, sehingga sulit bagi mereka untuk sembuh.

Baca Juga: Inilah yang Akan Terjadi Pada Tubuh Jika Mengalami Patah Hati

“Yang membuat penelitian ini menarik adalah untuk pertama kalinya, melalui teknologi, kita dapat melihat cara orang mengalami putus cinta secara real time,” kata salah satu peneliti, Kate Blackburn.

“Tujuan untuk penelitian ini sangat luas. Pada tingkat paling dasar, ini memberi Anda, saya, dan orang biasa wawasan tentang bagaimana orang yang dicintai dapat menanggapi dari waktu ke waktu hingga hubungan percintaan berakhir.”