Tak Hanya Curah Hujan, Turunnya Tanah jadi Penyebab Banjir di Semarang

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Selasa, 9 Februari 2021 | 16:36 WIB
Banjir di Semarang yang terjadi sejak Jumat malam (5 Februari 2021). Diprediksikan akan terus terjadi selama beberapa hari kedepan. (KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA)

Nationalgeographic.co.id - Sejak Jumat malam (05/02), Kota Semarang diguyur hujan hingga mengakibatkan banjir yang menggenang dan melumpuhkan Jalan Raya Pantura. BMKG dalam rilisnya memperkirakan banjir terjadi disebabkan curah hujan yang tinggi akibat pengaruh La Nina dari Pasifik dan Monsun Asia.

Laporan itu disimpulkan dari data Automatic Weather Stations (AWS) Stasiun Klimatologi Semarang dan Citra Satelit Himawari. Mereka melihat bahwa awan konventif sudah bertumbuh pada 6 Februari 2021 dini hari, dan bertambah hingga pagi yang mengakibatkan hujan dengan intensitas lebat.

Namun, menganggap curah hujan tinggi sebagai faktor penyebab banjir bukanlah pernyataan yang tepat. Sejumlah ahli menganggap terdapat faktor lain yang tak bisa disingkirkan.

Faktor itu seperti turunnya permukaan tanah di Kota Semarang akibat pembangunan tak terkendali dan naiknya permukaan laut akibat perubahan iklim.