Label Bimbingan Orang Tua: Keprihatinan Ibu pada Gaya Musik Rok

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Senin, 22 Februari 2021 | 12:44 WIB
Label 'Parental Advisory' yang diperkenalkan oleh Record Industry Association of America. (RIAA)

Nationalgeographic.co.id - Pernahkah Anda memperhatikan adanya label Bimbingan Orang Tua atau Parental Advisory, Explicit, dan label sejenisnya di album musik band favorit Anda? Label itu menunjukkan bila suatu karya memiliki batas minimal usia untuk dinikmati. 

Bermula pada awal Desember 1984, ketika Karenna Gore, putri Al Gore (senator Amerika Serikat), yang saat itu berusia 11 tahun meminta ibunya untuk membelikan album Purple Rain karya Prince. Ia meminta pada ibunya, Tipper Gore, setelah mendengar Let's Go Crazy, salah satu hit yang didengarnya dari radio. Sang ibu pun menurutinya.

Sontak, ketika Tipper Gore mendengar Darling Nikki yang lirik lagunya menyebutkan tentang seorang yang melancap dengan iblis seks yang ditemui di hotel.

"Awalnya, saya tercengang—lalu saya marah! Jutaan orang Amerika membeli Purple Rain tanpa tahu apa maknanya. Ribuan orang tua memberikan album kepada anak-anak mereka!" ungkapnya.

Baca Juga: Nostalgia Lewat Musik Lawas, Penawar Psikologis di Masa Pagebluk

Keresahannya ia tulis lewat buku berjudul Raising PG kids in an X-rated society yang terbit pada 1987. Gore menulis, bahwa maraknya rock 'n roll sebagai "produk baru pornografi yang keji dan penuh kekerasan [yang] dijajakan" oleh industri musik dan musisi hedonistik. 

Menjelang tahun baru 1985, Tipper Gore mengungkapkan keresahannya soal musik rok kepada rekannya, Susan Baker—istri dari Menkeu James Baker. Mereka sepakat bahwa musik rok saat itu sangat berpengaruh dan berisiko pada perkembangan moral anak-anak. Maka keduanya pun mengajak 'Para Istri Pemerintahan' lainnya untuk berperang melawan 'rok porno'.

Tak lama, Gore bersama rekan-rekan mendirikan Parents' Music Resource Center (PMRC) pada 1985. Organisasi ini didukung oleh kaum relijius dan pemegang norma budaya.

Musim panas 1985, mereka berhasil mengakurasi sejumlah lagu dalam daftar Filthy Fifteen dan diberi label. PMRC memperkenalkan label-label seperti D/A (narkoba atau alkohol), X (konten mengandung seksual), V (konten vulgar), dan O (konten mengandung unsur 'gaib' atau satanisme).

Tipper Gore dalam kongres senat yang diadakan pada 1985 mengenai pelabelan musik. (clinton4.nara.gov)

Label X dalam daftar itu di antaranya seperti Eat Me Alive karya Judas Priest, Darling Nikki karya Prince, Sugar Walls oleh Sheena Easton, (Animal) Fuck Like a Beast karya W.A.S.P, Strap on Robby Baby karya Vanity, Dress You Up karya Madonna, She Bop karya Cyndi Lauper, Let Me Put My Love into You karya AC/DC, dan My House karya Mary Jane Girls.

Sedangkan lagu yang mengandung konten vulgar adalah Bastard karya Motley Crue, dan We're Not Gonna Take It karya Twisted Sister. Label D/A pada High 'n Dry karya Def Leppard, dan Trashed karya Black Sabbath. Serta label O pada Into The Coven karya Mercyful Fate, dan Possessed karya Venom.