Inovasi Penelitian Genetik dari Kloning Musang Berkaki Hitam di AS

By Fikri Muhammad, Selasa, 2 Maret 2021 | 17:40 WIB
Elizabeth Ann, musang berkaki hitam hasil kloning pertama. (USFWS, NBFFCC)

Nationalgeographic.co.id - Musang berkaki hitam merupakan mamalia yang terancam punah di Amerika. Namun pada 31 Desember 2020 telah lahir musang berkaki hitam bernama Elizabeth Ann, kloning dari sel musang bernama Willa yang telah meninggal lebih dari 30 tahun yang lalu.

Upaya ini adalah hasil kemitraan antara U.S Fish & Wildlife Service dengan para peneliti dan partner pemulihan spesies di Revive & Restore, ViaGen Pets & Equine, San Diego Zoo Global, danthe Association of Zoos and Aquariums.

"Meskipun penelitian ini masih preliminary, ini adalah kloning pertama dari hewan asli yang terancam punah di Amerika Utara, dan ini menjanjikan sebagai upaya berkelanjutan untuk melestarikan musang berkaki hitam," kata Noreen Walsh, Direktur Service’s Mountain-Prairie Region pada sebuah rilisan pers.

27 Januari 2021: Elizabeth Ann pada usia 37 hari. (USFWS, NBFFCC)

Saat ini, semua musang berkaki hitam diturunkan dari tujuh individu dan menghasilkan genetik yang unik. Ini sebuah tantangan untuk memulihkan spesiesnya. Kloning dapat membantu mengatasi keragaman genetik yang signifikan dan hambatan ketahanan penyakit untuk mendukung konservasi habitat dan pembentukan kembali habitat tambahanpopulasi di alam liar.

Tanpa jumlah keragaman genetik yang tepat, suatu spesies sering kali menjadi lebih rentan terhadap penyakit dan kelainan genetik, serta kemampuan beradaptasi yang terbatas di alam liar dan tingkat kesuburan yang menurun. Keragaman genetik yang terbatas membuatnyasangat sulit untuk memulihkan suatu spesies sepenuhnya.

Baca Juga: Hajjah Rangkayo Rasuna Said, 'Singa Betina' yang Hidup di Tiga Masa

Jumlah dari individu kecil ini menciptakan tantangan untuk ketahanan lingkungan yang berubah karena keragaman genetik spesies yang terbatas dan menghadapi ancaman penyakit yang muncul. 

Sebelumnya, Willa ditangkap di antara individu liar terakhir, ia tidak memiliki keturunan yang hidup. The Wyoming Game & Fish Department memiliki pandangan jauh ke depan, untuk melestarikan gen miliknya, mengirim sampel ke San Diego Zoo Global’s Frozen Zoo pada 1988. 

"San Diego Zoo Global’s Frozen Zoo dibuat lebih dari 40 tahun yang lalu dengan harapan akan memberikan solusi untuk tantangan konservasi di masa depan,” kata Oliver Ryder, DirekturGenetika Konservasi, Kebun Binatang San Diego Global. 

Sebuah studi genom mengungkapkan bahwa genom Willa memiliki variasi unik tiga kali lebih banyak daripada populasi yang hidup. Karena itu, jika Elizabeth Ann berhasil kawin dan bereproduksi, dia bisa memberikan keragaman genetik yang unik pada spesies.

31 Desember 2020: Peneliti senior Revive & Restore, Ben Novak memegang Elizabeth Ann di NBFFCC. (Reviverestore.org)