Mengenal Ardi, Spesies yang Diduga sebagai Nenek Moyang Manusia

By Utomo Priyambodo, Senin, 1 Maret 2021 | 15:13 WIB
Fosil spesies Ardipithecus ramidus atau (Australian Museum)

Nationalgeographic.co.id—Spesies Ardipithecus ramidus atau "Ardi" diduga merupakan nenek moyang manusia. Fosil sisa-sisa tubuhnya ditemukan selama tahun 1992-1994 di daerah barat Sungai Awash di Aramis, Etiopia.

Penemuan ini berjumlah lebih dari 110 spesimen dan mewakili sekitar 35 anggota individu spesies ini. Sebagian besar sisa-sisanya fosilnya adalah gigi, tetapi beberapa tulang tengkorak dan tulang tungkai juga ditemukan, seperti dicatat situs Australian Museum.

Spesies Ardi ini berusia 4,4 juta tahun. Hampir satu juta tahun lebih tua spesies manusia purba yang telah ditemukan lebih dulu dan sebelumnya dianggap paling tua, yakni Australopithecus arafensis atau “Lucy” yang berusia 3,2 juta tahun.  

Temuan fosil Ardi yang jauh lebih tua ini menunjukkan bahwa sejarah kehidupan manusia ternyata muncul lebih lama dari perkiraan sebelumnya. Makhluk ini hidup di dalam hutan sekitar satu juta tahun yang lalu sebelum "Lucy", manusia purba yang selama ini dikenal sebagai nenek moyang pertama manusia.

Baca Juga: Gigi 45.000 Tahun Ungkap Kawin Silang Neanderthal dan Manusia Modern

Yang menarik dari temuan ini adalah kerangka Ardi seolah membantah salah satu pandangan umum soal teori evolusi manusia. "Kerangka manusia ini membalikkan fakta umum tentang evolusi manusia," kata C. Owen Lovejoy, antropolog dari Kent State University, seperti diberitakan Kompas.com. Kalau sebelumnya evolusi manusia diduga berasal dari nenek moyang yang mirip simpanse, penemuan terbaru itu menunjukkan fakta berbeda.

Penemuan Ardi lebih menguatkan pendapat bahwa simpanse dan manusia berevolusi dari nenek moyang yang sama. Tapi sepanjang perjalanannya, masing-masing berubah dan berevolusi secara terpisah.