Neanderthal Mampu Mendengar dan Berbicara seperti Manusia Modern

By Utomo Priyambodo, Kamis, 4 Maret 2021 | 12:01 WIB
Rekonstruksi Neanderthal yang dibuat untuk Natural History Museum di London. ()

Nationalgeographic.co.id—Hasil sebuah riset terbaru mengungkapkan bahwa Neanderthal memiliki kemampuan untuk mendengar dan menghasilkan ucapan dengan cara yang sangat mirip dengan manusia modern. Dalam riset ini, para peneliti evolusi dan antropologi menggunakan CT scan resolusi tinggi untuk membandingkan model 3D virtual dari struktur telinga pada Homo sapiens dan Neanderthal, manusia purba yang dianggap sebagai kerabat manusia modern.

Para peneliti menemukan bahwa jauh dari gagasan tradisional tentang geraman manusia gua, Neanderthal memiliki kemampuan yang sama untuk menghasilkan suara ucapan seperti manusia modern dan sistem pendengaran mereka juga sebaik kita. Telinga Neanderthal "disetel" untuk menangkap frekuensi suara seperti telinga manusia.

Riset yang dibuat oleh para ilmuwan dari Spanyol dan AS ini juga mengungkapkan Neanderthal, seperti manusia, mampu menikmati bandwidth pendengaran yang lebih luas dan bisa membedakan sebagian besar sinyal suara yang berlainan. Kemampuan membedakan sinyal-sinyal suara ini memungkinkan mereka untuk menggunakannya ke dalam sistem komunikasi lisan mereka.

"Ini benar-benar kuncinya," kata Mercedes Conde-Valverde, profesor paleoantropologi di Universidad de Alcalá di Spanyol yang menjadi penulis utama dalam laporan hasil riset ini, seperti dilansir Independent.

"Adanya kemampuan pendengaran yang serupa, terutama bandwidth, menunjukkan bahwa Neanderthal memiliki sistem komunikasi yang serumit dan seefisien cara bicara manusia modern."

Baca Juga: Studi DNA Ungkap Hubungan Seks Antar Spesies Manusia dan Neanderthal

Para peneliti mengatakan bahwa Neanderthal tampaknya mampu menghasilkan kata-kata sederhana yang digunakan manusia modern, seperti "halo" atau "oke". Juga kata-kata lainnya yang memiliki arti bagi mereka.

Manusia modern dan Neanderthal adalah spesies dari genus yang sama, yakni Homo, tetapi memiliki karakteristik yang berbeda. Ada bukti bahwa keduanya melakukan kawin silang sampai batas tertentu puluhan ribu tahun yang lalu.

Hal terpenting dari riset terbaru yang hasilnya telah terbit pada di jurnal Nature pada 1 Maret 2021 ini, adalah adanya peningkatan penggunaan kata konsonan dalam kemampuan bicara Neanderthal. Adapun riset-riset sebelumnya di bidang ini baru difokuskan pada kapasitas Neanderthal untuk menghasilkan suara vokal.

Baca Juga: Homo Erectus Bumiayu, Temuan Arkeologi Manusia Purba Tertua di Jawa