Menyusuri Jalan Pabean, kita akan menemukan rumah toko (ruko) di kawasan sentra Pecinan Ampenan. Rumah-rumah yang rata-rata berlantai dua memiliki daun pintu dan jendela aneka warna yang sangat romantis dipandang mata. Suasana pertokoan Pecinan klasik pun masih dapat kita temui di wilayah ini. Pelbagai jenis kuliner pun ditawarkan oleh si empunya toko mulai dari masakan Cina sampai tumpeng dan nasi kuning. Tak akan jemu sejauh mata memandang, kawasan simpang lima Ampenan ini dipenuhi peninggalan sejarah. Ruas Jalan Pabean menyimpan banyak misteri gedung tua. Mulai dari rumah, ruko, sampai gedung bekas gudang dan pabrik. Semakin kita berjalan menuju pantai pelabuhan tua Ampenan, kita akan menjumpai aneka gedung tua berukuran besar yang konon dahulu digunakan sebagai gudang barang. Beberapa di antara bangunan tersebut terlantar kosong, tertutupi ilalang dan diranggas jamur kehitaman. Namun, ada pula bangunan tua yang dialihfungsikan menjadi sarang burung walet. Di antara gedung tua yang tampak muram, terdapat sebuah bangunan klenteng mungil yang diberi nama Bao Hoa Gong atau dikenal Po Hwa Kong (Vihara Bodhi Dharma) yang berdiri pada 1840. Menyusurui tepian pantai Pecinan sampai Kampung Arab dan Kampung Bugis, kita akan disuguhi pemangdangan laut dan pelbagai aktivitas penduduknya. Perahu nelayan bersandar di pesisir pantai, perahu mesin maupun perahu bercadik. Ruas jalan kampung pinggir laut itu sedikit kumuh. Di perkampungan padat penduduk itu, terdapat sejumlah rumah pengusaha ikan asin dan ikan asap. Bau amis merupakan aroma khas daerah tersebut.
Baca Juga: Rumah Letnan Arab dan Kampong Arab di dalam Kampong Cina Ternate
Pemandangan laut, rumah tepi pantai, perahu bercadik, nelayan menjemur jala, penggaraman ikan asin dan gempita suara warga merupakan pemandangan khas hunian warga etnis Arab dan etnis Bugis ‘sang pelaut’. Perjalanan susur Pecinan Ampenan akan berakhir di komplek permakaman Cina, Permakaman Bintaro yang terletak di Jalan Saleh Sungkar, seluas 12 hektar. Rute Mataram-Senggigi pastilah melewati area ini. Selain berhias nisan bergaya Cina, terdapat pula sejumlah makam dengan nisan ala Eropa. Perjalanan susur Pecinan Ampenan pun berakhir di area ini. Jangan lupa tutup perjalanan susur kota tua Ampenan dengan kuliner khas Lombok: ayam taliwang, pelecing kangkung, nasi balap Puyung, beberok, sup bebalung dan sate bulayak!