Dana Wisata Piaynemo Biayai Anak-Anak di Tiga Kampung Sampai Kuliah

By Fikri Muhammad, Minggu, 28 Maret 2021 | 08:00 WIB
Pulau Piaynemo tampak dari atas. Kata Piaynemo diyakini berasal dari bahasa Biak yang artinya sambungan antara bagian kepala dan gagang tombak. (FOTO OLEH DONNY FERNANDO)

Nationalgeographic.co.id - Ada sebuah julukkan dari para pejalan, belum ke Rajaampat kalau tidak melihat gugusan karst yang membentang dengan hamparan laut biru kehijauan. Tempat itu bernama Piaynemo. Bersamaan dengan Wayag, Piaynemo merupakan taman bumi yang terindah di dunia.

Pengunjung yang datang akan dikenakan biaya tiga ratus ribu rupiah per kapal untuk dana retribusi. "Tapi itu bukan sia-sia. Itu sangat bermanfaat bagi kita punya generasi penerus," kata Andreas, masyarakat Kampung Fam yang mengelola wisata taman bumi Piaynemo kepada National Geographic Indonesia di Piaynemo.

Pintu masuk Geosite Piaynemo. (FOTO OLEH DONNY FERNANDO)

Sekitar 2013, didirikan sebuah lembaga swadaya masyarakat bernama Forum Peduli Pendidikan yang diinisiasi oleh tiga kampung yakni Kampung Fam, Kampung Saukabu, dan Kampung Saupapir. Karena sebelumnya, masyarakat di sana tidak mampu meneruskan pendidikan anak-anak ke jenjang pendidikan tinggi. 

Pada tahun itu juga Piaynemo menjadi pusat perhatian dunia menurut Andreas. Forum Peduli Pendidikan pun berusaha cari cara bagaimana Piaynemo bisa dikelola menjadi lokasi wisata.