Evolusi Perekonomian Malang, dari Pedalaman Rimba Menjadi Kota

By Utomo Priyambodo, Selasa, 23 Maret 2021 | 10:00 WIB
Pegawai Javasche Bank di Malang, foto sekitar 1922. Kini Bank Indonesia, Jalan Merdeka Utara, Kota Malang. (KITLV)

Nationalgeographic.co.id—Sebelum menjadi kota besar seperti sekarang ini, Malang dulunya merupakan wilayah pedalaman yang dianggap tak potensial secara ekonomi. Evolusi perekonomian Malang tercatat dalam transaksi keuangan yang terjadi di bank-bank di sana, mulai dari masa penjajahan Belanda, kependudukan Jepang, hingga kemerdekaan Indonesia kini.

Sejak dulu hingga kini, Malang merupakan wilayah indah dengan kekayaan alam melimpah. Dulu wilayah Malang banyak diisi oleh rimba. Memiliki sungai dan pegunungan terbesar di Jawa Timur, Malang ternyata kemudian tampil sebagai penyedia komoditas perdagangan.

Dalam acara Bedah Buku “Dari Rimba ke Kota: Bank Indonesia Dalam Evolusi Malang Raya” yang diadakan Bank Indonesia Institute (BI Institute) pada Selasa (16/3/2021), diceritakan bahwa wajah Malang perlahan berubah ketika adanya penerapan kebijakan Tanam Paksa sejak tahun 1830. Aktivitas perkebunan di Jawa Timur mulai berkembang, dimulai dari Pasuruan hingga Malang. Perlahan, Malang tampil menjadi produsen komoditas kopi dan tebu.

(BI Institute)