Netflix Berkomitmen untuk Capai Emisi Nol Bersih pada Akhir 2022

By Utomo Priyambodo, Rabu, 31 Maret 2021 | 20:30 WIB
Netflix (Netflix via Pixahive)

The Street melansir, beberapa praktik dari rencana Netflix tersebut meliputi: Menggunakan kru lokal alih-alih kru terbang dalam tim; Menggunakan kendaraan listrik untuk menggantikan kendaraan bertenaga gas; Menggunakan lebih banyak pencahayaan LED, dan; Mengurangi penggunaan generator diesel on-set.

Baca Juga: Gunung Es Seluas Dua Kali Jakarta Lepas, Singkap Misteri Antartika

Rencana-renacan Netflix ini sesuai dengan tujuan-tujuan dalam Perjanjian Paris untuk memperlambat perubahan iklim, antara lain: Membatasi pemanasan global hingga 1,5 derajat Celsius; Berinvestasi dalam proyek yang bisa mencegah karbon memasuki atmosfer, dan; Berinvestasi dalam proyek yang bisa menghilangkan emisi karbon.

Netflix juga mendesak perusahaan-perusahaan produksi film dan TV terkenal lainnya, termasuk Walt Disney Company (DIS), ViacomCBS VIAC, dan BBC, untuk mengadopsi praktik-praktik ini.

"Di bidang teknologi, ini sangat populer, tetapi dalam hiburan, kami adalah yang pertama sejauh yang kami tahu untuk menempuh jalan itu," kata kepala eksekutif Netflix, Reed Hastings, kepada Financial Times.

Baca Juga: Dari Gagasan Film Indonesia Pertama Sampai Nasionalisme Kemenyan

Sebelumnya, Walt Disney dan BBC sebenarnya juga telah menetapkan target emisi nol bersih. Namun target tersebut ditetapkan untuk tahun 2030, jauh lebih lama dibanding target Netlix.

Pada tahun 2020, Netflix memperkirakan jejak karbonnya adalah 1,13 juta metrik ton, turun sedikit dari 1,31 juta pada tahun sebelumnya. Penurunan ini sebagian besar karena penundaan produksi konten selama pandemi COVID-19.

Dari 1,13 juta ton jejak karbon yang dikeluarkan Netflix sepanjang tahun 2020, sekitar 50% di antaranya dihasilkan oleh kegiatan produksi fisik film dan serial Netflix, termasuk proyek pihak ketiga yang dilisensikan sebagai film asli bermerek Netflix.

Adapun 45% lainnya berasal dari operasi perusahaan (misalnya ruang-ruang kantor) dan barang-barang yang dibeli (misalnya untuk keperluan pemasaran). Sementara 5% lainnya dikaitkan dengan aktivitas dari penyedia cloud internet seperti Amazon Web Services dan jaringan pengiriman konten Open Connect.

Baca Juga: Satu Tahun GRID STORE: Tersedia Layanan Pelanggan Majalah-el Berdiskon