Fenomena Siklon Tropis di Indonesia, Kenapa Dinamakan Bunga dan Buah?

By Fikri Muhammad, Senin, 5 April 2021 | 20:00 WIB
Fenomena siklon dari luar angkasa. (EUROPA.EU)

Nationalgeographic.co.id—Siklon tropis di Indonesia memiliki penamaan yang unik. Seperti 2017 ada siklon cempaka di Yogyakarta dan Dahlia di Sumatra. Atau, yang baru-baru ini terjadi di Flores bernama Seroja. Berbeda dengan di Amerika yang namanya dari manusia, seperti Jose atau Katrina.

Isitlah penyebutan peristiwa alam berupa angin kencang di lautan pun berbeda. Di Samudera Pasifik biasa disebut badai. Pasifik Utara dan Filipina biasa disebut topan. Sementara pada kawasan Samudera Hindia dan Pasifik selatan disebut siklon atau siklon tropis. Badai, topan, maupun siklon, pada intinya adalah sebutan untuk fenomena angin kencang dengan kecepatan di atas 199 km per jam. 

Badai di wilayah Samudera Hindia, diantarannya diberi nama Agni, Fanoos, dan Chapala. Nama-nama itu merupakan sumbangan dari India, Pakistan, dan Bangladesh. Sedangkan di barat daya Samudra Pasifik atau Laut China Selatan bernama Wukong dari Cina, Shanshan dari Hongkong, dan Jebi dari Korea. 

Baca Juga: Takdir Bom Atom 'Ketiga' Sekutu dan Para Ilmuwan yang Jadi Korbannya