Seekor Paus Pembunuh Ditemukan Mati Terdampar di Pantai Banyuwangi

By Utomo Priyambodo, Sabtu, 3 April 2021 | 18:03 WIB
Seekor paus orca atau paus pembunuh terdampar di pantai Banyuwangi. (Rendra Kurnia/National Geographic Indonesia)

Nationalgeographic.co.id—Seekor orca atau paus pembunuh atau seguni, sebutan lokal mamalia ini, ditemukan mati terdampar di Pantai Bangsring, Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, pada Sabtu (3/4/2021) siang. Paus tersebut memiliki panjang antara lima sampai enam meter.

"Diameter tubuhnya sekitar dua sampai tiga pelukan orang dewasa," kata Rendra Kurnia, warga Banyuwangi sekaligus kontributor foto untuk National Geographic Indonesia yang melihat langsung paus tersebut.

Seekor paus orca atau paus pembunuh terdampar di pantai Banyuwangi. (Rendra Kurnia/National Geographic Indonesia)

Rendra menceritakan seguni itu sebenarnya sempat terdampar di Pantai Bangsring pada Jumat (2/4/2021) siang. Ia mendapat laporan tersebut dari warga setempat yang tinggal di dekat pantai itu.

Beberapa nelayan setempat mendorong kembali seguni itu ke tengah laut karena masih ada tanda-tanda kehidupan atau pergerakan pada tubuh mamalia tersebut. Namun seguni itu sempat terseret arus ke pinggir pantai lagi. Jadi para nelayan perlu beberapa kali mendorongnya ke tengah laut kemarin.

"Jadi didorong ke tengah, balik ke pinggir. Didorong ke tengah lagi. Terus baru masuk ke dalam laut," tutur Rendra.

Baca Juga: Keindahan dalam Kebuasan, 70 Orca Memangsa Paus Biru di Tengah Laut

Seekor paus orca terdampar di pantai Banyuwangi. (Rendra Kurnia/National Geographic Indonesia)

Namun seguni tersebut kembali terseret arus laut ke arah tepi pantai itu lagi. Pada Sabtu (3/4/2021) pagi predator laut itu kembali terlihat terdampar di Pantai Bangsring.

Pada Sabtu pagi ini kondisi tubuh seguni itu tampak lebih lemah dan sangat lemas daripada kemarin. Dan pada siang harinya, setelah nelayan setempat mengeceknya kembali, paus tersebut tampak sudah mati karena tidak ada tanda-tanda pergerakan pada tubuhnya. Selain itu kulit seguni itu juga tampak melepuh karena terik panas matahari.

Rencananya, sampel organ seguni yang bernama latin Orcinus orca ini akan diambil sore ini, sedangkan evakuasi tubuhnya secara keseluruhan akan dilaksanakan besok. Pengambilan sampel organ dan evakuasi dilakukan oleh tim dari Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Airlangga dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Banyuwangi untuk keperluan penelitian dan nekropsi guna mencari tahu penyebab kematian seguni tersebut.

Baca Juga: Satu Tahun GRID STORE: Tersedia Layanan Pelanggan Majalah-el Berdiskon