Penyair Umbu Landu Paranggi, Guru bagi Banyak Seniman, Meninggal Dunia

By Utomo Priyambodo, Selasa, 6 April 2021 | 11:00 WIB
Umbu Landu Paranggi, penyair sekalgus guru bagi banyak seniman. (Wayan Jengki Sunarta)

Nationalgeographic.co.id—Kabar duka datang dari dunia sastra Indonesia. Penyair senior Umbu Landu Paranggi meninggal dunia pada Selasa, 6 April 2021, pukul 03.55 Wita, di Rumah Sakit Bali Mandara, Sanur, Bali.

Guru bagi banyak seniman dan sosok yang pernah dijuluki sebagai "Presiden Malioboro" itu mengembuskan napas terakhirnya di usia 77 tahun. Hal itu diungkapkan oleh Wayang Jengki Sunarta, penyair sekaligus murid Umbu Landu Parangggi.

"Indonesia kembali kehilangan putra terbaiknya di bidang sastra... Semoga beliau damai di alam keabadian," tulis Jengki di akun media sosialnya.

Jengki berada di rumah sakit untuk menjaga Umbu saat tim dokter akhirnya mengatakan bahwa Umbu telah pergi untuk selamanya. Kepada National Geographic Indonesia Jengki menceritakan bahwa Umbu masuk rumah sakit sejak Sabtu (3/4/2021) malam, sekitar pukul 19.00 Wita.

"Jadi saya kan ada di grup WA sastra di Bali. Ada teman yang menyampaikan kabar bahwa Umbu tiga hari tidak mau makan. Waktu itu peristiwa hari Sabtu, Sabtu kemarin ini," tutur Jengki.

Umbu Landu Paranggi, penyair sekalgus guru bagi banyak seniman. (Wayan Jengki Sunarta)

Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Kho Ping Hoo, Maestro Cerita Silat Indonesia

Sejak dulu Umbu adalah sosok yang terbiasa berpuasa, termasuk puasa mutih. "Jadi kami pikir adalah hal yang wajar. Tapi beberapa teman agak curiga, akhirnya mendatangi rumah Umbu."

Beberapa teman dan murid yang mendatangi rumah Umbu kemudian menemukan bahwa Umbu sudah dalam kondisi sakit karena tidak mau makan. "Akhirnya Umbu dibujuk untuk mau ke rumah sakit."

Umbu Landu Paranggi kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bali Mandara atas rekomendasi langsung dari Gubernur Bali I Wayan Koster dan istrinya, Putri Koster. Umbu adalah sosok yang sangat dihormati di dunia kebudayaan, terutama kesusastraan. "Jadi semua gerak," kata Jengki. "Kebetulan juga itu rumah sakit milik pemerintah (Bali)," tambahnya.

Sejak Sabtu malam Umbu dirawat di rumah sakit tersebut. "Nah saya baru jaga Umbu itu dari hari Senin kemarin siang. Kondisi Umbu sudah agak buruk," ujar Jengki.

"Tadi jam tiga subuh dapat info dari tim medis sudah diberikan tindakan yang maksimal, pompa jantung, suntikan obat-obatan." Namun akhirnya Umbu tetap harus pergi untuk selamanya.

Jengki mengatakan bahwa semasa hidupnya Umbu pernah bilang ingin dimakamkan di Sumba. Kini teman-teman dan murid-murid Umbu di Bali sedang menunggu kedatangan keluarga Umbu dari Sumba dan Kupang untuk menyiapkan proses pemakamannya.

Banyak seniman besar saat ini dulunya pernah menjadi murid-murid Umbu Landu Paranggi. Beberapa di antara mereka adalah Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun, Korrie Layun Rampan, Linus Suryadi, Eko Tunas, Oka Rusmini, Cok Sawitri, hingga Ebiet G. Ade.

Baca Juga: Satu Tahun GRID STORE: Tersedia Layanan Pelanggan Majalah-el Berdiskon