Penemuan Mumi Perempuan Singkap Gaya Hidup Zaman Dinasti Ming

By Utomo Priyambodo, Kamis, 8 April 2021 | 15:00 WIB
Tangan mumi perempuan dari Dinsati Ming. (GU XIANGZHONG, XINHUA/CORBIS)

Ancient Origins menceritakan bahwa penemuan mumi Tionghoa itu cukup mengejutkan. Kala itu para pekerja sedang mengerjakan proyek pelebaran jalan di di Taizhou, Provinsi Jiangsu di Tiongkok Timur. Tugas pembongkaran jalan itu meliputi penggalian tanah.

Saat menggali kira-kira hampir dua meter, mereka menabrak benda padat yang besar. Mereka segera menyadari bahwa itu mungkin penemuan yang penting. Maka mereka kemudian menghubungi tim arkeolog dari Museum Taizhou untuk menggali daerah tersebut.

Baca Juga: Mumi Berlidah Emas Ditemukan di Situs Mesir Kuno, Usianya 2.000 Tahun

Akhirnya tim arkeologi memutuskan bahwa ini kawasan ini merupakan kuburan. Mereka menemukan peti mati berlapis tiga. Saat membuka salah satu peti mati utama, para arkeolog melihat lapisan sutra dan linen, tertutup cairan berwarna cokelat.

Ketika mereka melihat ke bawah kain itu, mereka menemukan sisa-sisa jasad seorang perempuan uyang menakjubkan. Jenazahnya hampir seluruhnya utuh, termasuk tubuh, rambut, kulit, pakaian, dan perhiasannya. Detail seperti alis dan bulu matanya juga masih terjaga dengan sempurna.

Para peneliti belum dapat menentukan secara pasti berapa usia tubuh tersebut. Perempuan itu diyakini hidup selama Dinasti Ming, yang bertanggal dari 1368 hingga 1644 Masehi. Artinya, tubuh perempuan itu berpotensi berusia 700 tahun jika berasal dari awal Dinasti.

Pengangkatan mumi perempuan dari Dinasti Ming di Tiongkok. (GU XIANGZHONG, XINHUA/CORBIS)

Perempuan itu mengenakan pakaian tradisional dari Dinasti Ming, dan dihiasi dengan beberapa perhiasan, termasuk cincin hijau yang mencolok. Dari perhiasan dan sutra halus yang dibungkusnya, diyakini bahwa dia adalah seorang perempuan yang berpangkat atau memiliki kedudukan tinggi pada masa itu.

Peti mati itu juga berisi tulang, keramik, tulisan kuno, dan peninggalan lainnya. Para arkeolog yang menggali peti mati ini tidak mengetahui apakah cairan cokelat di dalam peti mati sengaja digunakan untuk mengawetkan tubuh, atau hanya air tanah yang meresap ke dalam peti mati.