Karbon Buangan 1% Orang Terkaya Setara Dua Kali 50% Orang Termiskin

By Utomo Priyambodo, Rabu, 14 April 2021 | 07:00 WIB
Kaum elite pencemar adalah julukan bagi masyarakat terkaya di dunia yang membuang karbon paling banyak. (Zika Zakiya)

Nationalgeographic.co.id—Sebuah studi terbaru yang bertujuan menemukan cara paling efektif untuk mengatasi emisi karbon global menemukan sesuatu yang cukup mengejutkan. Studi ini mengungkapkan bahwa 1 persen orang terkaya di dunia ternyata menghasilkan dua kali lipat emisi karbon gabungan dari 50 persen orang termiskin di dunia.

Studi tersebut merupakan garapan dari Cambridge Sustainability Commission on Scaling Behavior Change yang berbasis di Inggris. Mereka menemukan bahwa orang-orang terkaya di dunia terbang lebih sering, mengendarai mobil yang lebih besar, dan tinggal di rumah besar sehingga berkontribusi "lebih besar dari jatah sewajarnya" pada emisi karbon.

Studi ini dipimpin oleh Profesor Peter Newell dari Sussex University. Diberitakan oleh UNILAD, temuan hasil studi ini berasal dari panel yang terdiri dari 31 peneliti yang mempelajari perilaku manusia yang terkait dengan lingkungan.

Berbicara kepada BBC News, Newell menjelaskan bahwa para peneliti "sepenuhnya mendukung peningkatan teknologi dan produk yang lebih efisien" untuk mengatasi emisi karbon. Mereka juga menyatakan bahwa "diperlukan tindakan yang lebih drastis" untuk mengurangi laju emisi karbon.

"Kita harus mengurangi konsumsi yang berlebih (over-consumption) dan tempat terbaik untuk memulainya adalah konsumsi yang berlebih di antara para elite pencemar yang berkontribusi jauh lebih banyak dibanding jatah emisi karbon mereka seharusnya," tegas Newell.

Baca Juga: Studi Terbaru: Lumpur Lapindo Sumber Emisi Gas Metana Terbesar di Bumi

Sepanjang 1990 sampai 2015, 5 persen orang terkaya di dunia menyumbangkan 37 persen pertumbuhan emisi yang mengejutkan. Fakta ini ditinjau oleh Cambridge Sustainability Commission on Scaling Behavior Change. Hampir setengah dari pertumbuhan emisi global absolut ditimbulkan oleh 10 persen orang terkaya di dunia.

Newell menggambarkan "kaum elite pencemar" sebagai mereka yang "paling banyak terbang, mengendarai mobil terbesar, dan tinggal di rumah terbesar yang dapat mereka beli dengan mudah." Dalam upaya untuk mengatasi perubahan iklim, Newell menekankan perlunya setiap orang untuk "merasa menjadi bagian dari upaya kolektif", yang berarti orang-orang kaya perlu memberi contoh karena mereka "hanya harus lebih sedikit terbang dan lebih sedikit mengemudi."

Dia juga berkata, "Orang-orang kaya yang banyak terbang mungkin berpikir mereka dapat mengimbangi emisi mereka dengan skema penanaman pohon atau proyek untuk menangkap karbon dari udara. Tetapi skema ini sangat kontroversial dan tidak terbukti seiring waktu."

Untuk memenuhi tujuan Paris Agreement tentang perubahan iklim, yang bertujuan untuk membatasi pemanasan global maksimal hingga 1,5 derajat C di atas tingkat zaman pra-industri, laporan tersebut menyatakan bahwa 1 persen penduduk terkaya dari populasi global perlu segera mengurangi emisi karbon mereka dengan mengubah gaya hidup mereka yang boros energi.

"Tujuan Paris Agreement tentang perubahan iklim tidak dapat dicapai tanpa perubahan radikal pada gaya hidup dan perubahan perilaku, terutama di antara anggota masyarakat terkaya."

Baca Juga: Satu Tahun GRID STORE: Tersedia Layanan Pelanggan Majalah-el Berdiskon