Pengalaman Masuk Kapal Selam KRI Nanggala-402: Hati-hati Kepala Anda!

By Utomo Priyambodo, Jumat, 23 April 2021 | 20:00 WIB
Bagian kapal selam KRI Nanggala-402. (Lambok E.M. Hutabarat)

Meski semua ruangan atau kompartemen di dalam kapal selam itu terkesan sempit, Lambok mengatakan bahwa suasana di dalamnya cukup nyaman. "Cukup dingin, kayak ada AC. Adem lah. Nggak pengap," katanya.

Pencahayaan yang dipakai di dalam adalah lampu berwarna putih. "Gua tadinya ngebayangi masuk ke dalam bakal gelap. Tapi ternyata pencahayaannya sangat cukup, kayak di dalam kantor," tutur Lambok yang dulu pernah bekerja sebagai Art Director National Geographic Indonesia.

Baca Juga: Bulan Purnama Bantu Membebaskan Kapal 'Ever Given' dari Terusan Suez

Lambok memperingatkan bahwa saat berjalan di dalam lorong kapal selam seperti itu, kita harus hati-hati, terutama saat masuk dari satu rungan ke ruangan yang lain "Jadi antarkompartemen itu ada pintu agak oval dan itu memang kecil. Kita harus menunduk dan menangkat kaki agak tinggi. Seperti di film-film lah persis."

Bagian kapal selam KRI Nanggala-402. (Lambok E.M. Hutabarat)

Pintu-pintu antarkompartemen atau antarkabin itu berfungsi juga sebagai pintu penyekat. Kalau salah satu ruang kabin bocor, pintu itu berfungsi sebagai pelindung agar air bocorannya tak merembet ke kabin lain.

Semua ruang kabin di dalam kapal selam itu sebenarnya cukup luang, meski sempit. Namun, kondisi berbeda saat Lambok masuk ke dalam ruang komando. Di ruang itu, kepala Lambok yang memiliki tinggi badan hanya sekitar 165 sentimeter pun jadi rawan terbentur.