Astronot Apollo 11 yang Terlupakan, Michael Collins Wafat di Usia 90

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Jumat, 30 April 2021 | 09:18 WIB
Michael Collins di dalam misi Apollo 11 sedang membaca modul komando. (NASA)

Nationalgeographic.co.id—Michael Collins yang merupakan  awak Apollo 11 untuk misi pendaratan manusia pertama di Bulan pada 16-24 Juli 1969, dikabarkan meninggal di usia 90 tahun.

Lewat pernyataan yang dirilis oleh keluarganya di Twitter, Rabu (28/04/2021), Collins hingga akhir hayatnya berjuang melawan kanker.

Ucapan belasungkawa pun diucapkan beberapa tokoh, seperti Presiden Amerika Serikat, Joe Biden dan pejabat adminsitrator NASA, Steve Jurczyk.

"Hari ini bangsa kehilangan seorang perintis sejati pecinta seumur hidup untuk eksplorasi dalam diri astronot Michael Collins," kata Jurczyk dikutip dari The Guardian. "Sebagai pilot modul komando Apollo 11--beberapa menyebutnya 'orang paling kesepian dalam sejarah'--sedang rekan-rekannya berjalan di Bulan untuk pertama kalinya."

Baca Juga: Mengulik Teknologi Komputer Apollo 11 yang Berhasil Mendarat di Bulan

 

Collins mengorbit di angkasa Bulan dan tidak ada kontak dengan pusat kontrol selama 48 menit. Pengorbitan tanpa kontak itu membuatnya sebagai orang kesepian dalam sejarah.

Collins juga kadang dikenal sebagai 'astronot yang terlupakan' karena tetap di dalam modul Apollo 11. Ia tidak bisa mengikuti kedua temannya, Neil Armstrong dan Buzz Aldrin untuk menginjakan kakinya di Bulan.

Berkatnya yang tetap bertahan di dalam modul, ia bisa mengemudikan dan mengantarkan kedua rekannya untuk bisa kembali ke Bumi dengan selamat.

Baca Juga: Helikopter NASA Sukses Terbang di Mars Sejauh Setengah Lapangan Bola

"Kami adalah utusan bangsa kami," tulis Collins di editorial New York Times terkait misinya. "dan itu bisa jadi aib nasional kalau kami mengacaukannya,"

Padahal kedua rekannya, Neil Armstrong dan Buzz Aldrin, sedang menginjakkan kakinya di Bulan untuk pertama kalinya.

Foto kru Apollo 11, para manusia pertama yang sampai ke Bulan - Michael Collins, Buzz Aldrin, dan Ne (Gloria Samantha)

Dalam buku biografi yang ditulis James Hansen, Fitst Man; The Life of Neil Armstrong (2005), Michael Collins lahir pada 31 Oktober 1931 di Roma, Italia. Kemudian setelah Perang Dunia II, bersama keluarganya pindah ke Washington, D.C.

Ia sempat berkuliah di akademi militer Amerika Serikat pada 1952. Pada 1953, ia mengikuti pelatihan pesawat tempur tingkat lanjut F-86 Sabres di Nevada. 

Karena terlambat mengikuti perang Korea, ia mempelajari pengiriman senjata nuklir di California. Kemudian pada 1956, ia harus memperbaiki F-86, dan menjadi penumbuh tingkat kepercayaan dirinya ketika menangani situasi sulit.

Baca Juga: Alasan Mengapa Neil Armstrong Menjadi Orang Pertama yang Menginjakkan Kaki di Bulan

Sebelum diterbangkan dalam misi Apollo 11, Collins terpilih menjadi astronot NASA pada sebagai pilot selama tiga hari untuk Gemini 10 yang diluncurkan 18 Juli 1966.

Penerbangan misi itu merapat ke satelit Agena dan mendeteksi adanya mikro-meteorit. Ia pun mengambilnya untuk dipelajari di Bumi.

Setelah sukses di Gemini 10, ia direkrut dalam penerbangan Apollo. Ia mempelajari modul Apollo bersama komandannya, Frank Borman. Collins mendapatkan latihan helikopter untuk simulasi pendaratan di Bulan.

Dari kemahirannya mengontrol alat penerbangan ke luar angkasa, ia masuk dalam tim Apollo 11 bersama Armstrong dan Aldrin. 

Operasi ini juga yang menghalanginya untuk ikut misi Apollo 8 pada Desember 1968.

Pada 1970, Michael Collins mendapatkan Medali Hubbard dari National Geographic Society, dan diberikan langsung dari Wakil Presiden Spiro Agnew. Kiprahnya di National Geographic pun berlanjut pada 1974 sebagai salah satu pengurus yayasan selama lima tahun.